Distributor mobil Hyundai di Rusia “Hyundai Motor CIS” menerima surat perintah untuk membayar 18,2 juta rubel (sekitar 4,1 miliar rupiah) berdasarkan keputusan majelis arbitrase.
Henry Romero/ReutersDistributor mobil Hyundai di Rusia “Hyundai Motor CIS” menerima surat perintah untuk membayar 18,2 juta rubel (sekitar 4,1 miliar rupiah) berdasarkan keputusan majelis arbitrase. Namun, Dewan Pengadilan Arbitrase Federal Dagestan (FATSA) mengaku tak tahu-menahu soal perselisihan tersebut. Mereka bahkan keheranan karena keputusan dari arbitrator tersebut tak pernah dibuat di majelis arbitrase. Demikian hal ini dikabarkanLenta.ru, mengutip laporan surat kabar Kommersant, Senin (21/8).
Sebelumnya, pada April 2016, seorang warga bernama Nadim Apayev membeli Hyundai Equus seharga 1,3 juta rubel (sekitar 293 juta rupiah). Beberapa bulan kemudian, ia menemukan cacat pada mobil tersebut dan menuntut agar mobilnya diganti. Sayangnya, model mobil tersebut sudah tidak diproduksi lagi. Hyundai pun mengembalikan uang Apayev.
Namun, Apayev mengajukan banding ke Pengadilan Daerah Sovetsky di Makhachkala. Ia menuntut agar perusahaan tersebut membayarnya 2,4 juta rubel (sekitar 541 jura rupiah) dengan alasan bahwa harga kendaraan ini telah meningkat sebesar jumlah yang ia ajukan tersebut sejak pertama kali digunakan. Ia pun menuntut Hyundai untuk membayar 2,3 juta rubel lagi (sekitar 581 juta rupiah) sebagai biaya denda. Klaim itu ditolak karena kurangnya bukti akan kenaikan harga mobil.
Pada 4 Agustus 2017, “Hyundai Motor CIS” menerima pemberitahuan dari Pengadilan Daerah Kizilyurtsky, Dagestan. Pemberitahuan tersebut meminta pihak “Hyundai Motor CIS” datang ke pengadilan untuk mendengarkan keputusan FATS Dagestan tertanggal 25 Juli 2017 yang memerintahkan perusahaan tersebut untuk membayar kompensasi sebesar 18,21 juta rubel ditambah 417 ribu rubel (sekitar 94 juta rupiah) sebagai biaya arbitrase.
Ternyata, pada Mei 2017, Apayev berhasil mendapatkan jalan untuk menuntut “Hyundai Motor CIS” melalui Abdurakhman Magomedov, yang meningkatkan denda hingga 9,6 juta rubel dalam sidang arbitrase, ditambah tuntutan terhadap distributor tersebut sebesar enam juta rubel dengan alasan pelanggaran hak konsumen.
Keputusan FATS menyatakan bahwa perusahaan terkait telah diberitahu tentang persidangan kasus tersebut, tetapi perwakilannya tidak hadir dan tidak mengajukan keberatan. Pada saat yang sama, dewan FATS Dagestan mengatakan kepada Kommersant bahwa mereka tidak pernah memeriksa kasus ini.
Sementara terkait keputusan tersebut, pihak “Hyundai Motor CIS” mengatakan bahwa mereka tidak tahu mengenai Abdurakhman Magomedov dan tidak mengetahui soal persidangan di pengadilan arbitrase. Mereka pun mengaku tidak menerima pemberitahuan tentang kasus tersebut dari FATS.
“Kami percaya bahwa keputusan pengadilan arbitrase ini dipalsukan demi mendapat keuntungan dari Pengadilan Arbitrase di Makhachkala dengan cara penyalahgunaan wewenang,” ungkap pihak Hyundai kepada Kommersant.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda