Indonesia Targetkan Ekspor ke Rusia Naik 20 Persen

Fauzan Al-Rasyid
Rusia dan Indonesia telah menghasilkan perjanjian prospektif yang diharapkan mampu meningkatkan ekspor nonmigas ke pasar ekspor nontradisional. Untuk tahun ini, Indonesia ingin nilai ekspor ke Rusia menjadi 20,28 triliun rupiah.

Pemerintah  Indonesia menargetkan ekspor nonmigas ke Rusia meningkat sebesar 20,87 persen pada 2017, menjadi 1,52 miliar dolar AS (20,28 triliun rupiah), dari yang sebelumnya 1,26 miliar dolar AS.

​Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam jumpa pers mengatakan bahwa dalam kunjungan kerja ke Rusia pada 3-5 Agustus 2017, kedua negara menghasilkan perjanjian prospektif yang diharapkan mampu meningkatkan ekspor nonmigas ke pasar ekspor nontradisional.

"Ekspor nonmigas ke Rusia ditargetkan meningkat 20,87 persen menjadi 1,52 miliar dolar AS, untuk menunjang target peningkatan ekspor nonmigas keseluruhan pada tahun 2017 sebesar 5,6 persen," kata Menteri Enggar di Jakarta, Kamis (10/8), seperti yang diberitakan Antara.

Misi dagang ke Rusia tersebut juga dimaksudkan untuk memperluas akses pasar ke negara mitra nontradisional, khususnya Rusia dan negara-negara Eurasia seperti Belarus, Armenia, Kazakhstan, dan Kirgizstan. Salah satu hasil yang dicapai yaitu kesepakatan beberapa transaksi dagang minyak kelapa sawit sebanyak 90 ribu ton per bulan.

Nilai total perdagangan Indonesia-Rusia tahun 2016 tercatat 2,11 miliar dolar AS dan Indonesia mengantongi surplus 410,9 juta dolar AS yang berasal dari sektor nonmigas.

Ekspor nonmigas Indonesia tercatat 1,26 miliar pada 2016, sedangkan impor nonmigas Indonesia dari Rusia tercatat 850,6 juta dolar AS. Sementara perkembangan ekspor nonmigas Indonesia ke Rusia tahun 2012 - 2016 tercatat positif 8,5 persen. "Surplus kita cukup lumayan, tapi itu harus diperbesar," kata Enggar.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki