Indonesia Yakinkan Rusia Soal Minyak Sawit dengan Prinsip Berkelanjutan

Perkebunan kelapa sawit.

Perkebunan kelapa sawit.

Wikipedia
Selama Forum Bisnis Minyak Kelapa Sawit Indonesia-Rusia, pemerintah Indonesia meyakinkan Rusia bahwa pengelolaan industri minyak sawit lokal berpedoman pada praktik agraria yang baik.

Indonesia meyakinkan Rusia mengenai produk minyak kelapa sawit yang mengutamakan prinsip keberlanjutan. 

Mengutip siaran pers BPDPKS, Minggu (6/8), Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita, atau yang akrab disapa Enggar, mengatakan seluruh produk sawit Indonesia, mulai dari penanaman hingga produksi hilir, telah mengikuti standar Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO), Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), dan Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO).

“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memastikan penerapan prinsip-prinsip berkelanjutan dalam setiap aspek produk sawit Indonesia,” kata Enggar di sela-sela Forum Bisnis Minyak Kelapa Sawit Indonesia-Rusia di Moskow.

Selama forum itu, seperti yang diberitakan Bisnis Indonesia, Enggar mengundang lembaga riset dari Universitas Negeri Moskow serta para pengusaha Rusia untuk datang ke Indonesia dan melihat langsung pengelolaan produk sawit sejak penanaman. Menurutnya, pengelolaan industri minyak sawit Indonesia pun berpedoman pada praktik agraria yang baik.

Rusia belum menjadi pasar utama minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil atau CPO) Indonesia mengingat hanya menyerap 2,6 persen dari total ekspor negara.

Ekspor minyak sawit ke Rusia pada 2016 berjumlah 663 ribu ton dengan nilai 440 juta dolar AS. Adapun total volume pengiriman ke pasar dunia tahun lalu sebesar 25,1 juta ton.

“Ekspor minyak sawit Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun serta potensinya masih sangat besar untuk ditingkatkan,” kata Duta Besar RI untuk Rusia M. Wahid Supriyadi, seraya menambahkan bahwa forum tersebut diadakan mengingat bahwa Rusia merupakan mitra perdagangan Indonesia yang potensial untuk CPO.

Gregory Ryabtsev dari Asosiasi Minyak Sawit Rusia mengakui proses produksi di pabrik CPO dan minyak goreng di Indonesia beserta proses pengapalannya cukup bersih. Dia meyakini produk sawit Indonesia berasal dari industri yang kredibel, taat aturan dan mengikuti standar internasional.

Pada kesempatan yang sama, Dewan Minyak Sawit Indonesia dan pengusaha minyak sawit Rusia menandatangani memorandum of cooperation (MoC) untuk meningkatkan perdagangan kedua negara dan memperluas promosi serta diseminasi informasi produk sawit Indonesia di Rusia.

“Perdagangan minyak sawit Indonesia dapat meningkat dua kali lipat dalam satu sampai dua tahun ke depan,” ujar Direktur Eksekutif GIMNI Sahat Sinaga.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki