Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat (AS) membantu keuangan negara-negara yang hancur akibat perang. Otomatis ketersediaan dolar AS paling banyak kala itu. Itulah salah satu alasan kenapa dolar AS bisa menjadi mata uang internasional.
Vostock-PhotoMoskow berupaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS sebagai mata uang pembayaran, demikian menurut Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov.
“Kami tentu saja akan berupaya dalam hal substitusi impor, pengurangan ketergantungan terhadap sistem pembayaran AS, juga dolar AS sebagai mata uang pembayaran, dan sebagainya. Ini perlu dilakukan,” ujarnya kepada majalah International Affairs, seperti yang diberitakan Sputnik.
Saat diwawancara Sputnik Radio, Senin (7/8), Ryabkov mengatakan bahwa AS menggunakan dominasinya dalam sistem keuangan dan moneter untuk menekan urusan negara lain, termasuk Rusia.
“Untuk Eropa, hal itu adalah bentuk kompetisi tidak adil yang menguntungkan AS, yang menggunakan ekstrateritorialitas serta dominasinya di sistem keuangan dan moneter internasional, sistem pembayaran internasional, serta sistem hukum, untuk menekan urusan negara lain. Baik itu urusan Tiongkok, Eropa, Rusia — apa pun,” ujar Ryabkov.
Sang wakil menteri menambahkan, kecuali pemerintah mengurangi ketergantungan terhadap sistem finansial AS, Rusia akan selalu “bergantung pada hal tersebut, dan itu yang mereka (AS) inginkan.”
“Penting bagi kami untuk menciptakan skema ekonomi yang efisien yang dapat membuat kami tidak tergantung pada dolar AS dan sistem moneter mereka.”
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda