Indonesia siap menawarkan kelapa sawit kepada Rusia dalam rangka memuluskan rencana mendatangkan jet tempur Sukhoi Su-35 ke tanah air, kata Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita.
WikipediaMenteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa Rusia mempunyai peran penting dalam hubungan dagang Indonesia. Ia berharap ada perdagangan yang seimbang antara Indonesia dengan Rusia dan negara-negara Eurasia.
Sang menteri mengatakan, keseimbangan itu dapat terjadi dari terbentuknya Indonesia-Russia Prefential Trade Agreement (PTA) dan Kawasan Perdagangan Bebas Indonesia-Eurasia.
Alasannya, seperti yang diberitakanKatadata.co.id, Rusia adalah pintu gerbang produk Indonesia ke zona Uni Ekonomi Eurasia yang terdiri dari Rusia, Belarus, Kazakhstan, Armenia, dan Kirgizstan.
Selain itu, kedua negara kini telah berada pada tahap final barter jet tempur Sukhoi Su-35 dengan komoditas karet. Indonesia juga akan menawarkan kelapa sawit sebagai bagian dari paket kesepakatan. “Kita perlu meningkatkan persepsi yang lebih positif terhadap kelapa sawit dari Indonesia,” ujar menteri yang akrab disapa Enggar itu.
Sesuai data Kemendag, perdagangan kedua negara mencapai 2,11 miliar dolar AS (28,1 triliun rupiah) dengan surplus untuk Indonesia sebesar 411 juta dolar AS pada 2016. Neraca perdagangan kedua pihak mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya, yaitu 1,9 miliar dolar AS.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda