Putin: 755 Orang Utusan Diplomatik AS Harus Meninggalkan Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin.

Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ramil Sitdikov/RIA Novosti
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, jumlah utusan diplomatik AS di negaranya akan dipotong sebanyak 755 orang.

Sebanyak 755 utusan diplomatik AS di Rusia akan dipulangkan ke negaranya, kata Presiden Rusia Vladimir Putin, Minggu (30/7). Dengan demikian, jumlah utusan Rusia dan AS yang bekerja di masing-masing negara akan sama.

“Jumlah utusan diplomatik AS di Rusia akan dipotong sebanyak 755 orang sehingga sama dengan jumlah utusan diplomatik Rusia di AS, yaitu 455 untuk masing-masing pihak,” ujar Putin saat diwawancara Vesti.ru, seperti yang dikutipSputnik.

Pernyataan itu ia lontarkan menyusul keputusan Kongres AS untuk menyetujui RUU terbaru mengenai sanksi terhadap Rusia, Iran, dan Korea Utara. Jika Presiden AS Donald Trump menandatangani sanksi itu, Rusia akan mendapatkan lebih banyak pembatasan dan larangan terutama di industri energi. Hal ini dilakukan atas dugaan campur tangan Moskow pada pilpres AS bulan November silam, yang telah berulang kali dibantah Kremlin.

Pemerintah Rusia sebelumnya mengumumkan akan membekukan hak penggunaan seluruh pergudangan di Moskow oleh Kedubes AS per 1 Agustus mendatang. Putin mengatakan bahwa Rusia akan merespons RUU tersebut.

“Kami bisa membayangkan, suatu hari dampak atas upaya AS menekan Rusia akan sebanding dengan konsekuensi negatif yang mereka terima akibat pembatasan tertentu yang mereka buat terhadap kami. Jika saat itu tiba, kami akan membicarakan kemungkinan respons lain. Namun, saya harap tidak sampai seperti itu. Saat ini, saya masih menentangnya.”

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki