Demi Jaga Masjid Al-Aqsa, Pemimpin Chechnya Siap Letakkan Jabatannya

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov terkenal sebagai pemimpin muslim yang vokal.

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov terkenal sebagai pemimpin muslim yang vokal.

Pressebild
Situasi di Yerusalem mulai menegang sejak 14 Juli, saat tiga warga Palestina bersenjata membunuh dua anggota militer Israel di wilayah masjid Al-Aqsa.

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan bahwa ia siap meninggalkan pekerjaannya demi menjaga masjid Al-Aqsa, salah satu masjid utama umat Islam yang terletak di Yerusalem.

“Saya sendiri siap untuk meletakkan jabatan dan membantu pihak-pihak yang menjaga al-Aqsa sebagai situs warisan yang suci bagi seluruh umat Islam. Saya siap menjadi sukarelawan dan melindungi masjid ini hingga akhir hayat,” ujar Kadyrov di saluran Telegram resminya, seperti yang diberitakan TASS baru-baru ini.

Kadyrov, yang terkenal sebagai pemimpin muslim yang vokal, juga menyarankan agar seluruh hak atas Al-Aqsa diberikan kepada Yordania demi menyelesaikan konflik di sekitar situs suci tersebut.

Situasi di Yerusalem mulai menegang sejak 14 Juli, saat tiga warga Palestina bersenjata membunuh dua anggota militer Israel di wilayah masjid Al-Aqsa. Setelah itu, otoritas Israel memberlakukan langkah pengamanan tambahan di sekitar wilayah masjid, seperti memasang alat pendeteksi logam di pintu masuknya.

Seminggu kemudian pada 21 Juli, ketegangan meningkat seiring terbunuhnya empat warga Palestina lainnya pada bentrokan yang turut melukai puluhan orang lainnya. Hingga beberapa hari kemudian, beragam insiden kembali mewarnai hubungan Israel-Palestina yang tegang sejak dulu.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki