Operasi Antiterorisme Rusia Sukses, Irak Inginkan Kerja Sama Lebih Erat

Wakil Presiden Irak Nuri al-Maliki (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Wakil Presiden Irak Nuri al-Maliki (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

AFP
Wakil Presiden Irak Nuri al-Maliki menganggap Rusia telah sukses dalam operasi antiterorisme di negara-negara Timur Tengah. Karena itu, ia terbuka untuk kerja sama lebih dalam dengan negara yang dipimpin Vladimir Putin.

Irak terbuka untuk kerja sama yang lebih dalam dengan Rusia karena negara yang dipimpin Vladimir Putin itu telah sukses dalam operasi antiterorisme di Timur Tengah, ujar Wakil Presiden Irak Nuri al-Maliki. 

“Kami ingin lebih terbuka dan bekerja sama lebih dalam dengan Rusia,” ujarnya saat bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Parlemen Rusia (Dewan Federasi) Valentina Matviyenko di Moskow, seperti yang diberitakan TASS, Senin (24/7). 

“Sekarang waktu yang tepat untuk lebih terbuka kepada Rusia karena apa yang telah mereka lakukan dalam menumpas terorisme dan organisasi teroris,” ujarnya menambahkan. 

Selain bertemu parlemen Rusia, al-Maliki mengatakan bahwa pihaknya juga akan bertemu dengan Putin sebagai penegasan komitmen kerja sama bilateral. Ia percaya bahwa Rusia punya peran penting dalam mengatasi banyak masalah di Timur Tengah dan dunia. 

“Secara historis, Rusia punya kedekatan hubungan dengan Irak. Inilah mengapa kami ingin Rusia hadir di negara kami, baik di bidang politik maupun pertahanan,” ujar al-Maliki. “Ini akan menciptakan keseimbangan di Timur Tengah, dan hal ini dibutuhkan negara-negara di dalamnya.” 

Selain bidang politik dan pertahanan, ia mengungkapkan bahwa Irak ingin bekerja sama di bidang strategis lain, seperti “minyak, penelitian, pendidikan, ekonomi dan perdagangan, serta pembangkit tenaga listrik.”

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki