Bangun Rel Kereta di Kaltim, Rusia Komitmen Pakai SDM Lokal

Perusahaan kereta api milik pemerintah Rusia, JSC Russian Railways, memiliki anak perusahaan di Indonesia, yaitu PT Kereta Api Borneo.

Perusahaan kereta api milik pemerintah Rusia, JSC Russian Railways, memiliki anak perusahaan di Indonesia, yaitu PT Kereta Api Borneo.

TASS
Sebanyak 150 mahasiswa dari Kaltim telah menerima beasiswa untuk belajar di perguruan-perguruan tinggi ilmu perkeretaapian di Rusia.

Perusahaan kereta api milik pemerintah Rusia, Russian Railways, berkomitmen untuk memberdayakan tenaga kerja lokal dalam proyek rel kereta apinya yang sedang digarap di Kalimantan Timur (Kaltim).

PT Kereta Api Borneo (KAB) selaku anak perusahaan Russian Railways mengatakan, pihaknya terutama akan memberdayakan ahli di bidang perkeretaapian.

“Karena itulah, PT KAB menjalin kerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi perkeretaapian di Rusia,” kata Kepala Urusan Perusahaan PT KAB H.M. Yadi Sabianoor, Senin (17/7), seperti yang diberitakan Bontang Post.

Menurut Yadi, dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM), KAB bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Rusia. KAB telah memberikan beasiswa bagi 150 mahasiswa dari Kaltim untuk belajar di perguruan-perguruan tinggi ilmu perkeretaapian di Rusia.

Yadi meyakini pembangunan infrastruktur kereta api memberikan kesempatan bagi wilayah-wilayah terpencil di Kalimantan untuk mengembangkan daerahnya.

“Kereta api mempermudah akses sistem transportasi di wilayah-wilayah sentra ekonomi sehingga menjadi sumber peningkatan ekonomi baru bagi Pulau Kalimantan,” jelasnya.

Rel sepanjang 570 kilometer itu nantinya akan menghubungkan Tabang Kutai Kartanegara – Maloy Kutai Timur – Buluminung Penajam Paser Utara – Kutai Barat di Kalimantan Timur. Total investasi diperkirakan mencapai 3,7 miliar dolar AS (sekitar 48 triliun rupiah). 


Beberapa ketertarikan Rusia terhadap Indonesia

Ingin kelola blok migas di Indonesia

Tertarik bangun pabrik suku cadang Sukhoi di Indonesia

Mengekspor lebih dari 131 ribu ton gandum ke tanah air

Barter Sukhoi dengan produk karet Indonesia

Bangun pusat penelitian nuklir di Kalimantan Timur

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki