Produk Berlabel 'Made in Russia' Akan Tembus Pasar Eropa dalam Dua Tahun

Pusat Ekspor Rusia (REC) akan menghabiskan 370 juta rubel (85,3 miliar rupiah) untuk produksi dan promosi beragam barang ekspor dengan label ‘Made in Russia’ (Buatan Rusia) tahun ini.

Pusat Ekspor Rusia (REC) akan menghabiskan 370 juta rubel (85,3 miliar rupiah) untuk produksi dan promosi beragam barang ekspor dengan label ‘Made in Russia’ (Buatan Rusia) tahun ini.

Ilya Naymushin / Reuters
Otoritas ekspor Rusia menyatakan keyakinannya bahwa produk berlabel 'Made in Russia' dapat menembus pasar Eropa dalam dua tahun ke depan.

Produk dengan label 'Made in Russia' (Buatan Rusia) mungkin akan mulai masuk pasar Eropa dalam dua tahun ke depan, terutama di Jerman dan Inggris, kata Vera Podguzova, Direktur Komunikasi Eksternal di Pusat Ekspor Rusia (REC).

"Di Eropa, kami mengkhususkan Jerman dan Inggris (untuk promosi label). Kami berharap untuk secara perlahan memulai kampanye (di Eropa). Mungkin tahun 2017 - 2018," kata Podguzova kepada Sputnik di Forum Ekonomi Internasional Sankt Peterburg.

Ia mengatakan bahwa label ini diorientasikan terutama untuk pasar Asia. Selain itu, REC juga tertarik untuk berpromosi di Amerika Latin. Podguzova mengatakan bahwa RT akan memberikan dukungan media terhadap proyek ini di Eropa, di mana kampanye promosi akan meliputi kegiatan-kegiatan kecil.

Program yang turut didukung oleh Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran terhadap produk asli buatan Rusia dan membentuk loyalitas merek untuk pembeli dari luar negeri. 

Pusat Ekspor Rusia didirikan pada 2015 untuk menyediakan beragam kebutuhan, memberikan dukungan finansial dan nonfinansial, serta berkomunikasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk para pengekspor Rusia.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki