Putin: Daripada Mendukung Assad, Rusia Lebih Mementingkan Persatuan Suriah

Presiden Suriah Bashar Assad menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia.

Presiden Suriah Bashar Assad menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia.

kremlin.ru
Rusia ingin upaya untuk menjaga persatuan Suriah diijadikan dasar dalam melanjutkan perundingan politik terkait masalah di negara itu.

Rusia lebih mementingkan persatuan Suriah daripada melindungi pemimpinnya, Bashar Assad, kata Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Kami beroperasi di sana (Suriah) untuk Suriah, bukan untuk Presiden Assad,” kata Putin dalam sebuah diskusi di Forum Ekonomi Internasional Sankt Peterburg (SPIEF), seperti yang diberitakan TASS, Jumat (2/6).

“Kami tidak ingin Suriah bernasib seperti Libya, Somalia, atau Afganistan, yang selama bertahun-tahun masih membutuhkan kehadiran pihak asing, tapi situasinya tak kunjung membaik,” ujarnya menekankan.

Ia menambahkan bahwa Rusia ingin upaya untuk menjaga persatuan Suriah diijadikan dasar dalam melanjutkan perundingan politik terkait masalah di negara itu.

Terkait keutuhan Suriah, Putin mengacu kepada potensi perpecahan negara tersebut yang dapat terjadi setelah adanya pemetaan daerah-daerah keamanan dan deeskalasi konflik untuk mengurangi perselisihan antara pihak oposisi dengan pemerintah Suriah.

Memorandum dari daerah deeskalasi tersebut ditandatangani oleh Rusia, Turki, dan Iran selaku penjamin gencatan senjata di Suriah. Gagasan yang diusung Rusia tersebut menetapkan penciptaan daerah keamanan di Provinsi Idlib, di bagian utara kota Homs, di Ghouta Timur, dan di selatan Suriah.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki