Sistem peluncur roket ganda (MLRS) Tornado-S.
Dmitry Rogulin/TASSBrigade misil Rusia akan beralih sepenuhnya dari sistem peluncur roket Smerch ke sistem peluncur roket ganda (MLRS) Tornado-S dalam tiga tahun ke depan, kata Komandan Pasukan Misil dan Artileri Angkatan Darat Rusia Jenderal Mikhail Matveyevsky.
“Hingga 2020, seluruh brigade misil akan dipersenjatai dengan sistem misil canggih Iskander-M, dan seluruh brigade artileri akan dipersenjatai dengan sistem MLRS berkaliber besar Tornado-S,” ujar Matveyevsky, seperti yang diberitakan Sputnik, Senin (29/5). Ia menambahkan bahwa rencana tersebut telah dimulai sejak tahun ini.
Tornado-S dikembangkan oleh Perusahaan Penelitian dan Manufaktur Splav (bagian dari perusahaan negara Rostec). Sistem tersebut berukuran 300 milimeter, dapat meluncurkan roket hingga sejauh 120 kilometer, dan menyerang area seluas 60 hektare.
Tornado dapat meninggalkan posisinya bahkan sebelum misil yang ditembakkan menyentuh tanah. Saat misil terakhir meledak menghancurkan target, sistem ini mungkin sudah ada beberapa kilometer dari lokasi penembakan.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda