Rusia Berencana Produksi Massal Versi Modern Bomber Tu-160 Setelah 2021

Tu-160 merupakan pesawat supersonik terbesar, terberat, dan paling kuat dalam aviasi militer.

Tu-160 merupakan pesawat supersonik terbesar, terberat, dan paling kuat dalam aviasi militer.

TASS
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan, produksi massal bomber strategis Tupolev Tu-160M2 akan dimulai setelah 2021.

Produksi massal bomber strategis Tupolev Tu-160M2 (kode NATO: Blackjack) diharapkan akan dimulai setelah 2021, kata Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, Rabu (24/5).

“Setelah 2021, kami berencana untuk memulai produksi massal versi modern pesawat pengebom strategis Tu-160M2. Pesawat ini mampu menyerang target darat di daerah-daerah strategis yang terpencil tanpa memasuki zona operasi rudal antibalistik dan sistem pertahanan udara,” kata Shoigu di hadapan majelis tinggi parlemen Rusia.

Sebelumnya, seorang sumber di sektor pertahanan dan industri mengatakan kepada TASS bahwa produksi massal bomber Tu-160M2 akan dimulai pada 2020. Ia menyebutkan, sebanyak dua hingga tiga pesawat direncanakan akan diproduksi setiap tahunnya.

Gagasan untuk memulai kembali produksi versi mutakhir pesawat pengebom Tu-160 pertama kali diajukan Shoigu pada April 2015. Saat itu, dirinya tengah berkunjung ke perusahaan pesawat terbang Kazan, yang merupakan bagian dari perusahaan aviasi Tupolev.

Sebulan kemudian Presiden Rusia Vladimir Putin menginstruksikan untuk melanjutkan produksi pesawat supersonik terbesar, terberat, dan paling kuat dalam aviasi militer ini. Pada Oktober 2016, Wakil Menteri Pertahanan Yuri Borisov mengatakan bahwa versi modern Tu-160 direncanakan akan diproduksi sebanyak 50 unit.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki