Perusahaan Rusia Kembangkan Medan Perang Virtual untuk Uji Robot dan Drone

Medan perang virtual itu memungkinkan perbaikan fungsi robot dan pengecekan kesalahan, baik di tahap perancangan maupun percontohan.

Medan perang virtual itu memungkinkan perbaikan fungsi robot dan pengecekan kesalahan, baik di tahap perancangan maupun percontohan.

Kantor Humas Kronstadt Group
Pihak pengembang meyakini alat ini sangat penting untuk pengembangan teknologi dan produk baru sekalipun tak dapat sepenuhnya mengganti uji coba lapangan.

Perusahaan asal Rusia, Kronstadt Group, tengah mengembangkan medan perang virtual yang dapat menguji kemampuan tempur robot dan pesawat tanpa awak (drone) untuk Angkatan Bersenjata Rusia. 

“Kami telah mengembangkan versi baru medan perang virtual Combat yang sekarang dapat menggunakan robot dan drone, serta lebih fleksibel dan dapat terintegrasi dengan alat latihan sintetis lainya,” ujar CEO Kronstadt Group Armen Isaakyan, seperti yang diberitakan TASS, Senin (15/5). 

Medan perang itu mencakup perangkat pelatihan virtual Combat dan sebuah alat untuk mengintegrasikan alat serupa lainnya dengan model virtual objek apa pun. Saat ini, Kronstadt Group juga sedang mengerjakan visualisasi 3D serta peta virtual untuk alat pelatihan ini. 

“Dengan mengombinasikan model matematis yang memiliki sistem tampilan 3D virtual yang realistis, kita dapat memperagakan dan mengoptimalisasi operasi gabungan, yang terdiri dari pasukan manusia dan peralatan militer apa pun, termasuk helikopter, tank, pengangkut personel lapis baja, drone, dan robot,” tutur Isaakyan, seraya menambahkan bahwa kendaraan apa pun — baik darat, laut, maupun udara — dapat diintegrasikan ke dalam medan perang virtual itu. 

Selain itu, medan perang virtual itu memungkinkan perbaikan fungsi robot dan pengecekan kesalahan, baik di tahap perancangan maupun percontohan. “Ini (medan perang virtual) memang tidak dapat sepenuhnya mengganti uji coba lapangan, tapi ini penting untuk pengembangan teknologi dan produk baru,” ujarnya menekankan.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki