Seorang simpatisan ISIS melambaikan bendera organisasi teroris itu di Raqqa, Suriah, 29 Juni 2014.
ReutersDuta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan bahwa negaranya membutuhkan bantuan Rusia dalam operasi melawan kelompok teroris ISIS.
Haley menambahkan bahwa penting bagi AS untuk turut mengetahui area kerja sama bilateral apa yang akan berguna untuk kedua negara.
“Sekarang kita (AS) harus maju ke depan dan mengetahui apa yang dapat kita lakukan dengan mereka (Rusia), dan apa yang tidak. Meskipun begitu, kerja sama dengan Rusia penting dalam peperangan melawan ISIS,” ujarnya ketika diwawancara ABC News, seperti yang dikutip Sputnik, Senin (15/5).
Menurut Haley, Moskow dan Washington sedang “menguji satu sama lain”, dan Rusia juga sedang mencoba mengerti bagaimana bekerja dengan Presiden AS Donald Trump. Sebelum perkembangan kerja sama Rusia-AS, Haley menyatakan bahwa AS dan negara-negara Barat sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia karena mendukung Presiden Suriah Bashar Assad.
Pada 10 Mei, Menlu Rusia Sergei Lavrov mengadakan pertemuan dengan Trump dan Menlu AS Rex Tillerson di Washington. Menurut Gedung Putih, dalam pertemuan itu Trump membuka kemungkinan kerja sama yang lebih luas dengan Rusia dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah dan dunia.
Seperti yang dikatakan Lavrov, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Trump akan mengadakan pertemuan pribadi mereka dalam KTT G20 pada Juli mendatang.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda