Ilmuwan Rusia Buat Bahan Pakaian yang Tahan Senjata Kimia dan Biologi

Ahli kimia dari Universitas Negeri Saratov telah menciptakan bahan pakaian yang diklaim tahan air, virus, bakteri, toksin, dan alergen.

Ahli kimia dari Universitas Negeri Saratov telah menciptakan bahan pakaian yang diklaim tahan air, virus, bakteri, toksin, dan alergen.

Vostock-Photo
Bahan pakaian itu diklaim tahan air, virus, bakteri, toksin, dan alergen.

Ahli kimia dari Universitas Negeri Saratov telah menciptakan bahan pakaian yang mereka sebut sebagai solusi untuk melindungi personel militer dari senjata kimia dan biologi, demikian ujar Leonid Kossovich selaku rektor universitas tersebut kepada TASS.

“Melalui kerja sama dengan para mitra di bidang industri, kami telah menciptakan bahan pakaian eksperimental yang akan dikenakan personel Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri (Rusia) untuk diuji coba. Ketika uji cobanya selesai, bahan pakaian ini mungkin akan diproduksi,” ujar Kossovich, Jumat (12/5).

Bahan tersebut diklaim tahan air, virus, bakteri, toksin, dan alergen, sehingga mampu melindungi pemakainya dari zat-zat berbahaya yang dihasilkan senjata kimia dan biologi. Selain itu, pori mikro pada pakaian berbahan nanofiber tersebut memungkinkan terjadinya sirkulasi udara.

Pakaian ini merupakan satu dari serangkaian proyek pakaian tempur masa depan yang dikerjakan Fund for Perspective Research. Menurut Kossovich, bahan itu tak hanya dapat digunakan untuk pakaian militer, tapi juga untuk atlet olahraga ekstrem dan penjelajah kutub.

“Bahan ini memiliki kualitas yang lebih baik daripada yang dikembangkan negara lain. Selain itu, bahan ini juga lebih murah karena seluruh rantai produksinya berada di Rusia,” ujar Kossovich, seraya menambahkan bahwa beberapa pabrik besar di luar Rusia telah menyatakan ketertarikannya untuk membeli bahan ini. 

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki