Program yang turut didukung oleh Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran terhadap produk asli buatan Rusia dan membentuk loyalitas merek untuk pembeli dari luar negeri.
Ilya Naymushin / ReutersPusat Ekspor Rusia (REC) akan menghabiskan 370 juta rubel (85,3 miliar rupiah) untuk produksi dan promosi beragam barang ekspor dengan label ‘Made in Russia’ (Buatan Rusia) tahun ini.
Direktur Komunikasi Regional REC Dmitry Makeyev mengatakan bahwa dana tersebut secara spesifik akan diinvestasikan ke berbagai hal untuk menyokong promosi.
“Dananya akan diinvestasikan untuk promosi di luar negeri, penelitian pemasaran, dan sertifikasi produk,” ujarnya seperti yang dikutip TASS, seraya menambahkan bahwa REC akan bertanggung jawab terhadap kualitas barang buatan Rusia yang diekspor.
Program yang turut didukung oleh Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran terhadap produk asli buatan Rusia dan membentuk loyalitas merek untuk pembeli dari luar negeri.
Pusat Ekspor Rusia didirikan pada 2015 untuk menyediakan beragam kebutuhan, memberikan dukungan finansial dan nonfinansial, serta berkomunikasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk para pengekspor Rusia.
Bidang layanan REC di antaranya adalah transaksi ekspor, konsultasi hal-hal terkait ekspor, bantuan dalam mengurus ekspor, serta menyediakan dukungan terkait prosedur ekspor.
Memegang status pengekspor gandum terbanyak dunia
Salah satu produsen minyak terbesar
Calon pengekspor biji-bijian terbesar dunia
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda