Rayakan Hari Kemenangan, Krimea Selenggarakan Parade Militer Pertamanya

Menyusul kudeta di Kiev, Ukraina pada 2014, rakyat Krimea memilih untuk bergabung kembali dengan Rusia dalam sebuah referendum.

Menyusul kudeta di Kiev, Ukraina pada 2014, rakyat Krimea memilih untuk bergabung kembali dengan Rusia dalam sebuah referendum.

Valery Matytsin/TASS
Pemimpin Krimea Sergey Aksyonov mengatakan bahwa parade militer di Krimea yang diselenggarakan pada hari Selasa (9/5) adalah momen penting karena belum pernah diadakan sebelumnya.

Simferopol, ibu kota Republik Krimea, mengadakan parade militer pertamanya untuk merayakan 72 tahun kemenangan Rusia dari Nazi Jerman dalam Perang Patriotik Raya.

Parade tersebut melibatkan sekitar 1,000 tentara dan 38 unit kendaraan militer, dengan diiringi lagu kebangsaan Rusia dan kemudian mengheningkan cipta untuk mengingat para korban di Perang Dunia II.

Acara yang diikuti ribuan warga lokal tersebut juga turut dihadiri Pemimpin Krimea Sergey Aksyonov, Ketua Parlemen Krimea Vladimir Konstantinov, dan veteran perang sebagai tamu khusus.

“Parade militer ini pertama kalinya diadakan di Krimea. Ini adalah acara penting karena di Simferopol belum pernah diadakan, sejauh yang saya ingat,” ujar Aksyonov kepada para wartawan, seperti yang diberitakan Sputnik.

Beberapa kendaraan militer yang berpartisipasi di acara tersebut adalah sistem misil S-300 dan peluncur roket gabungan BM-21 Grad.

Krimea menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia pada abad ke-18, tapi Uni Soviet memberikannya kepada Ukraina (saat itu bernama Republik Sosialis Soviet Ukraina) pada 1954. Menyusul kudeta di Kiev pada 2014, rakyat Krimea memilih untuk bergabung kembali dengan Rusia dalam sebuah referendum. 

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki