Ulama Rusia: Media Jangan Sembarangan Pakai Kata ‘Islam’

Ulama Rusia juga menyerukan untuk “menghentikan kebijakan jihad palsu”.

Ulama Rusia juga menyerukan untuk “menghentikan kebijakan jihad palsu”.

vk.com / dummuftiyat
Peran wartawan dalam melawan penyebaran ide-ide radikal dinilai penting.

Media harus berhati-hati menggunakan kata ‘Islam’ ketika melaporkan berita yang berkaitan dengan ‘Islamis’, ISIS, ‘gerakan jihad’, dan ‘Islamofasisme’, kata Ketua Majelis Spiritual Muslim Rusia Albir Krganov menegaskan pada Forum Internasional “Wartawan Negara-negara Muslim Melawan Ekstremisme” di Moskow, Rusia.

“Saya khawatir bahwa media dapat menjadi ‘boneka’ organisasi-organisasi esktremis. Lalu, bagaimana kita bisa melindungi wartawan dari pengaruh tersebut? Kita perlu membuat satu standar dan meningkatkan kualifikasi. Kami siap untuk membuat proposal yang sesuai,” tutur sang ulama, seperti yang dilansirRosmuslim.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Leonidovich juga mengemukakan pentingnya peran wartawan dalam melawan penyebaran paham-paham radikal.

“Wartawan dari negara-negara muslim memiliki peran penting dalam melawan penyebaran paham-paham radikal. Oleh karena itu, Kementerian Luar Negeri Rusia secara aktif akan bekerja sama dengan wartawan-wartawan muslim baik dari dalam maupun luar negeri,” tutur Leonidovich.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki