Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin.
Fauzan Al-Rasyid/RBTH IndonesiaRusia mengharapkan lebih banyak koresponden media asing bekerja di Moskow, termasuk dari media Indonesia. Demikian hal itu diungkapkan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin selama konferensi pers bulanan di kediamannya di Kuningan, Jakarta, Jumat (28/4).
Kepada para wartawan, Galuzin meyakini bahwa salah satu penyebab banyaknya berita tak berimbang mengenai Rusia adalah karena ada banyak negara yang medianya tidak memiliki koresponden di Moskow. “Termasuk Indonesia. Tidak ada koresponden (kantor berita) Antara, misalnya, atau Kompas,” kata sang dubes menyayangkan.
Menurut Galuzin, negaranya sangat terbuka dengan kehadiran para jurnalis asing. Ia berpendapat, media-media asing perlu melihat langsung kenyataan yang terjadi di Rusia agar bisa melaporkan informasi yang objektif dan bukan hoaks atau berita bohong ke kantor-kantor pusat di negara asal mereka.
Selain itu, Dubes Galuzin juga percaya bahwa menyebarkan koresponden media Rusia di luar negeri pun tak kalah penting. Ia mengaku bahwa dirinya sangat mendukung agar kantor koresponden media Rusia dibuka di Indonesia. “Saya pendukung utama supaya kantor koresponden media Rusia bisa dibuka di Indonesia. Dulu pernah ada kantor berita Rusia di Indonesia. Sayangnya, kini sudah tutup,” ujar Galuzin. Sang dubes menyebutkan, kehadiran koresponden Rusia di Indonesia dinilai penting supaya rakyat Rusia dapat mengetahui lebih banyak informasi mengenai Indonesia.
“Sangat penting untuk membuat jaringan kantor berita seluas mungkin. Saya harap kami bisa memperluas koresponden kami di luar negeri walau mungkin tidak dalam waktu dekat,” kata sang dubes.
Namun demikian, Galuzin berpendapat bahwa kehadiran koresponden media asing tak akan menjamin bahwa pemberitaan mengenai Rusia akan menjadi objektif. Kepada para wartawan, dubes Rusia mengatakan bahwa baik CNN maupun BBC memiliki kantor cabang yang besar di Moskow. Namun, menurut Galuzin, media-media itu kerap melaporkan tuduhan-tuduhan tak berdasar dan informasi bohong.
"CNN dan BBC punya kantor yang besar di Moskow. Mereka menikmati kebebasan pers di Rusia. Jurnalis-jurnalis mereka bisa pergi ke mana pun mereka mau dengan bebas ke seluruh Rusia untuk meliput berbagai peristiwa yang terjadi di negara kami. Namun, apa hasilnya? Mereka justru sering kali melaporkan berita bohong,” kata Galuzin.
“Jadi, ini bukan cuma soal keberadaan kantor koresponden media asing, tapi ini juga soal mental koresponden media asing yang bekerja di Rusia. Ini soal bagaimana para pekerja media mau menggunakan lebih banyak sumber dari Rusia ketika mereka menulis, menganalisis, dan melaporkan peristiwa atau masalah yang berkaitan dengan Rusia,” kata sang dubes menambahkan.
Dubes Galuzin menyebutkan, ada cukup banyak media Rusia berbahasa Inggris yang bisa menjadi referensi atau acuan para jurnalis. “Bagaimana Anda mempersepsikannya (laporan media Rusia -red.), itu terserah Anda. Namun, coba pertimbangkan untuk melihat posisi (pemerintah) Rusia sebagaimana yang dilaporkan media Rusia.”
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda