Banyak Warga Moskow Pelihara Hewan Liar, Parlemen Akan Percepat RUU Terkait

Ada warga Moskow yang menjadikan jerapah hewan peliharaannya.

Ada warga Moskow yang menjadikan jerapah hewan peliharaannya.

RIA Novosti / Maxim Blinov
Banyak warga Moskow yang memelihara hewan tak lazim seperti kucing liar, gajah, dan jerapah, sehingga Majelis Rendah Parlemen Rusia merasa bahwa rancangan undang-undang (RUU) kepemilikan hewan perlu lanjut dikerjakan.

Semakin banyak penduduk Moskow yang memelihara hewan yang tidak lazim di apartemen mereka akhir-akhir ini, di antaranya gajah, jerapah, dan 300 kucing liar, demikian ujar Olga Timofeyeva, Ketua Komite Perlindungan Lingkungan di Majelis Rendah Parlemen Rusia (Duma).

“Ada hewan liar yang dipelihara di apartemen. Ada 300 kucing liar yang dipelihara oleh penduduk Moskow,” ujarnya pada hari Senin (24/4), seraya menambahkan bahwa penduduk Moskow juga memelihara hewan besar seperti gajah dan jerapah.

Seperti yang diberitakanTASS, oleh karena itu Timofeyeva menekankan bahwa Duma harus lanjut mengerjakan rancangan undang-undang (RUU) kepemilikan hewan, yang akan menetapkan apakah orang Rusia akan dilarang memelihara seluruh jenis hewan liar di apartemen atau hanya sebagian jenis saja.

Duma mungkin akan mempertimbangkan pengesahan RUU tersebut dalam pembacaan keduanya di sesi parlemen musim semi. RUU itu menetapkan bahwa "hewan adalah makhluk yang memiliki emosi dan dapat merasakan penderitaan".

RUU yang turut memasukkan definisi kekerasan terhadap hewan tersebut akan menjelaskan cara memperlakukan hewan, yang diharapkan dapat memberikan hukuman bagi mereka yang melakukan pelanggaran.

Selain itu, RUU tersebut akan menetapkan peraturan untuk pendaftaran hewan, penangkapan hewan jalanan, serta sterilisasi, vaksinasi, dan pengembalian mereka ke habitat.

RUU kepemilikan hewan telah lama terbengkalai di parlemen setelah pembacaan pertamanya pada Maret 2011. Tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan pentingnya RUU ini dan menginstruksikan pemerintah untuk mempercepat pengesahannya.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki