Ingin Persenjatai Pasukan Pertahanan Udaranya, Mongolia Minta Bantuan Rusia

Tentara Mongolia dalam latihan gabungan dengan militer Rusia pada 2016.

Tentara Mongolia dalam latihan gabungan dengan militer Rusia pada 2016.

mil.ru
Menhan Mongolia mengatakan bahwa ia ingin Rusia memberikan dukungan dalam bentuk persenjataan dan penguatan angkatan bersenjata mereka.

Mongolia telah meminta Kementerian Pertahanan Rusia untuk membantu mempersenjatai pasukan pertahanan udaranya dengan senjata canggih, demikian diungkapkan Menhan Mongolia Badmaanyambuugiin Bat-Erdene.

Ia mengadakan pertemuan dengan Menhan Rusia Sergei Shoigu pada hari Selasa (25/4) di Moskow. Mongolia berpartisipasi dalam Konferensi Keamanan Internasional Moskow yang akan diadakan mulai hari Rabu (26/4).

“Saya telah menginformasikan kepadanya (Shoigu) bahwa kami telah mengembangkan dasar-dasar untuk kebijakan pertahanan Mongolia, di mana undang-undang pertahanan telah dibuat dan tugas khusus angkatan bersenjata telah ditetapkan,” ujarnya, seperti yang dikutip TASS.

“Sesuai ini, kami telah meminta Rusia untuk memberikan dukungan dalam bentuk persenjataan dan penguatan angkatan bersenjata kami, terutama untuk pasukan pertahanan udara yang baru saja dibentuk,” ujar Bat-Erdene.

Menurut sang menhan, Rusia telah memberikan bantuan pelatihan untuk militer Mongolia. Sekitar 350 prajurit Mongolia sedang mengemban pendidikan tinggi di institusi-institusi militer Rusia secara khusus atau cuma-cuma.

Mongolia, negara yang terkurung di antara Rusia dan Tiongkok, mengadakan latihan militer gabungan dengan Rusia setiap tahun sejak 2011. Saat ini, militer Mongolia dilengkapi dengan beberapa sistem tempur dari Rusia, di antaranya helikopter Mil Mi-24 dan tank T-54.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki