Media: Perbedaan Penghasilan Anggota Parlemen Pria dan Perempuan Mencolok

Orang terkaya di parlemen adalah Ketua Faksi Partai Rusia Bersatu, Andrey Palkin, dengan penghasilan 678 juta rubel (sekitar 159 miliar rupiah) dalam setahun.

Orang terkaya di parlemen adalah Ketua Faksi Partai Rusia Bersatu, Andrey Palkin, dengan penghasilan 678 juta rubel (sekitar 159 miliar rupiah) dalam setahun.

Vladimir Fedorenko/RIA Novosti
Pendapatan perempuan terkaya di parlemen Rusia ternyata masih seratus kali lebih rendah daripada jumlah yang didapat anggota parlemen pria dengan penghasilan terbesar.

Setiap pertengahan April, seluruh anggota Majelis Rendah Parlemen Rusia (Duma) wajib melaporkan pendapatan tahunan mereka. Kantor berita TASS menyebutkan, perbedaan mencolok dapat dilihat khususnya antara apa yang dipaparkan para politisi pria dan perempuan.

Pendapatan anggota parlemen perempuan yang menghasilkan uang paling banyak ternyata masih seratus kali lebih rendah daripada jumlah yang didapat anggota parlemen pria dengan penghasilan terbesar.

Ketua Faksi Partai Rusia Bersatu Andrey Palkin adalah orang terkaya di parlemen. Dalam setahun, dia menghasilkan 678 juta rubel (sekitar 159 miliar rupiah). Posisi kedua ditempati oleh Nikolay Bortsov dengan pendapatan 604 juta (sekitar 142 miliar rupiah) dan yang ketiga adalah Grigoriy Anikeev dengan pendapatan 527 juta rubel (sekitar 124 miliar rupiah). Baik Bortsov maupun Anikeev juga berasal dari Partai Rusia Bersatu.

Sementara, perempuan terkaya di parlemen adalah Elena Strokova. Sebagai ketua faksi Partai Liberal Demokrat, ia menghasilkan 6,7 juta rubel (sekitar 1,5 miliar rupiah) dalam setahun. Jumlah ini seratus kali lebih rendah daripada jumlah yang dihasilkan Andrey Palkin. Di tempat kedua adalah juara speed skating Rusia Svetlana Zhurova. Ia menghasilkan 5,6 juta rubel (tak sampai 1,3 miliar rupiah). Posisi ketiga dalam daftar ini ditempati oleh Olga Kazakova. Sang kepala komite budaya menghasilkan 4,9 juta rubel (sekitar 1,1 miliar rupiah) setiap tahunnya.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki