Unit layanan darurat tiba di luar stasiun metro Sennaya Ploshchad, menyusul terjadinya ledakan di dua gerbong kereta api bawah tanah di Sankt Peterburg, Rusia, Senin (3/4).
ReutersAbror Azimov, pria kelahiran 1990 asal Asia Tengah yang ditangkap aparat keamanan di Moskow, mengaku bersalah karena telah mengatur serangan bom di metro Sankt Peterburg pada awal bulan ini. Demikian hal itu diungkapkan pengacaranya, Armen Zadoyan, kepada para wartawan di Pengadilan Basmanny.
“Dia mengaku bersalah,” kata sang pengacara tanpa memberikan keterangan lebih lanjut. Dalam waktu dekat, pengadilan akan mempertimbangkan penahanan Azimov.
Azimov ditangkap di distrik Oditsovo, wilayah Moskow, pada Senin (17/4) malam. Menurut keterangan FSB, Azimov diketahui membantu Akbarjon Djalilov, terduga kuat pelaku pengeboman di metro Sankt Peterburg, menyiapkan bom bunuh diri.
Insiden ledakan yang terjadi dua pekan lalu di metro Sankt Peterburg menewaskan 14 orang — termasuk sang pelaku pengeboman, serta 60 orang lainnya yang luka-luka.
Setelah ledakan pertama, pasukan keamanan menemukan bom kedua di stasiun metro Ploshchad Vosstaniya. Sebuah tas yang berisi bahan peledak dengan jejak DNA Djalilov tersebut berhasil diamankan.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda