Akhir Tahun, Rusia-Arab Saudi Luncurkan Proyek Senilai 39 Triliun Rupiah

Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Mohamed bin Salman (ketiga dari kiri), dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kedua dari kanan), dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov selama pertemuan di Sochi, Rusia, 11 Oktober 2015.

Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Mohamed bin Salman (ketiga dari kiri), dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kedua dari kanan), dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov selama pertemuan di Sochi, Rusia, 11 Oktober 2015.

TASS
Beberapa bidang kerja sama yang paling menjanjikan adalah energi, eksplorasi geologi, pertambangan, petrokimia.

Rusia dan Arab Saudi akan meluncurkan proyek gabungan senilai tiga miliar dolar AS (39,8 triliun rupiah) pada akhir tahun ini, ujar Ketua Dewan Federasi Rusia Valentina Matviyenko, Senin (17/4). 

Dalam pertemuan dengan anggota Dewan Bisnis Rusia-Arab Saudi, ia mengatakan bahwa proyek gabungan tersebut merupakan buah kerja sama Badan Pendanaan Investasi Langsung Rusia (RDIF) dan Badan Investasi Negara Arab Saudi. 

“Berkat mereka, proyek senilai 600 juta dolar AS telah dilaksanakan dan proyek senilai tiga miliar dolar AS diperkirakan akan diluncurkan pada akhir tahun ini,” ujar Matviyenko, seperti dilansir oleh TASS

Menurutnya, Rusia selalu menawarkan peluang pengembangan bisnis dan investasi kepada mitranya. “Parlemen Rusia mendukung legislasi yang meningkatkan iklim bisnis dan investasi.” 

Arab Saudi saat ini berada di peringkat kedua di antara negara-negara Arab yang memiliki jumlah perdagangan terbesar dengan Rusia. Namun begitu, menurut Matviyenko, “jumlah omzet perdagangan di antara kedua negara menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir”. 

“Tapi ini tidak ada hubungannya dengan potensi yang Rusia dan Arab Saudi miliki. Kami tertarik memperluas hubungan ekonomi,” ujarnya. Menurut Matviyenko, bidang kerja sama yang paling menjanjikan adalah energi, eksplorasi geologi, pertambangan, petrokimia, pembangunan kapal tanker, kooperasi investasi, dan pelatihan personel militer.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki