Putin: Rusia Akan Cabut Kewarganegaraan Warganya yang Ketahuan Gabung ISIS

Presiden Rusia Vladimir Putin.

Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kremlin.ru
Warga Rusia yang bergabung dengan organisasi ekstremis akan kehilangan status kewarganegaraannya, ujar Presiden Rusia Vladimir Putin.

Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa warga Rusia yang bergabung dengan kelompok teroris ISIS akan kehilangan status kewarganegaraannya.

“Sesuai dengan undang-undang Rusia, kami memang tidak bisa mencoret siapa pun dari status kewarganegaraan. Namun demikian, kami bisa saja mengubah hal tersebut. Kami akan berkonsultasi dengan para pakar hukum, dan saya rasa keputusannya akan dibuat dalam waktu dekat,” ujar Putin ketika ditanya mengenai pencabutan status warga negara yang bergabung dengan ISIS oleh saluran televisi Mir 24.

Sebelumnya, Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev mengatakan bahwa pemerintahnya akan mencabut hak warga negaranya yang berpartisipasi dalam organisasi ekstremis.

“Ini adalah langkah yang diperlukan. Sekitar 500 – 600 warga negara Kazakhstan ikut (organisasi ekstremis), begitu pula dengan lebih dari 5.000 warga negara-negara bekas Uni Soviet lainnya,” ujar Nazarbayev.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki