Pemimpin Republik Demokrasi Rakyat Korea (DPRK) Kim Jong-un menghadiri Kompetisi Awak Tank Tentara Rakyat Korea, di Pyongyang, 1 April 2017.
ZUMA Press/Global Look PressRusia meminta semua negara untuk menahan diri atas situasi yang berkembang di Korea Utara dan mewaspadai segala bentuk provokasi, ujar Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Jumat (14/4).
“Moskow sangat khawatir dengan ketegangan yang meningkat di Semenanjung Korea,” ujar Peskov, seperti yang diberitakan TASS. “Kami minta semua negara menahan diri dan mewaspadai segala bentuk provokasi.”
“Rusia tetap berpegang teguh pada prisip nonproliferasi (senjata) dan mendukung penyelesaian masalah secara politis dan diplomatis, termasuk untuk situasi di Korea Utara,” ujar Peskov.
Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat sejak awal 2016 ketika Pyongyang mengadakan uji coba nuklir dan tembakan misil balistik. Pada September lalu, Korut kembali mengadakan uji coba nuklir, sehingga selama setahun terakhir, negara yang dipimpin Kim Jong-un itu telah melaksanakan 20 kali uji coba peluncuran misil.
Bulan lalu, Korut kembali menguji coba empat misil balistik yang jatuh di laut dekat Zona Ekonomi Eksklusif Jepang.
Pada 7 Maret, Komando Pasifik AS mengumumkan bahwa AS telah mengerahkan sistem misil THAAD ke Korea Selatan meskipun hal tersebut ditentang oleh Moskow dan Beijing. Minggu lalu (9/4), Pentagon mengirim kapal induk USS Carl Vinson ke arah Semenanjung Korea.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda