Seorang anak Suriah sedang memegang foto Presiden Bashar Assad di Sanaa.
ReutersAS tak lagi menganggap penggulingan Presiden Suriah Bashar Assad sebagai prioritas utama mereka di Suriah, kata Alexei Pushkov, seorang anggota senior majelis tinggi parlemen Rusia (Dewan Federasi).
“AS tak lagi menganggap penggulingan Assad sebagai prioritas mereka di Suriah. Perubahan ini merupakan pengakuan terhadap kepemimpinan Assad dan penolakan terhadap kebijakan Obama yang gagal,” tulis Pushkov di Twitter-nya.
Sehari sebelumnya, Kamis (30/3), Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson dalam kunjungannya ke Ankara, Turki, mengatakan bahwa “status jangka panjang” Assad harus diputuskan oleh rakyat Suriah.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Gennady Gatilov pun menekankan pada Rabu (29/3) bahwa Rusia tidak akan membahas masa depan Assad dengan AS karena itu merupakan masalah yang hanya bisa diselesaikan oleh rakyat Suriah.
Nasib Assad sejak lama telah menjadi batu sandungan dalam upaya penyelesaian masalah Suriah. Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya bersikeras bahwa sang presiden harus mundur, sementara Rusia mengatakan bahwa hanya rakyat Suriahlah yang berhak memutuskan masa depan Assad.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda