Teroris Serang Garda Nasional di Chechnya, Enam Orang Tentara Tewas

Komite Nasional Antiterorisme (NAC) mengatakan bahwa serangan tersebut dimulai pada pukul 02.30 pagi di fasilitas unit militer Rosgvardiya di Naursky, Chechnya.

Komite Nasional Antiterorisme (NAC) mengatakan bahwa serangan tersebut dimulai pada pukul 02.30 pagi di fasilitas unit militer Rosgvardiya di Naursky, Chechnya.

Dmitry Rogulin / TASS
ISIS mengklaim bahwa merekalah dalang di balik serangan itu.

Sekelompok orang bersenjata menyerang unit Garda Nasional Rusia (Rosgvardiya) di Chechnya dan membunuh enam orang personelnya pada Jumat (24/3) dini hari. Demikian informasi itu dikabarkanTASS.

Komite Nasional Antiterorisme (NAC) mengatakan bahwa serangan tersebut terjadi pada pukul 02.30 pagi di fasilitas unit militer Rosgvardiya di Naursky, Chechnya.

“Sekitar pukul 02.30, enam orang tak dikenal menyerang unit militer Rosgvardiya dengan senjata. Seluruh penyerang sudah ditumpas. Enam orang tentara kami meninggal, sementara ada pula yang mengalami cedera,” ujar NAC.

ISIS mengklaim bahwa merekalah dalang di balik serangan itu, demikian ungkap seorang narasumber di Garda Nasional Rusia.

“ISIS mengklaim bahwa mereka yang mengatur serangan ini,” ujarnya. “Hal ini membuktikan bahwa Garda Nasional berada di garis terdepan dalam perjuangan membasmi terorisme internasional.”

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan bahwa para pelaku serangan sudah diidentifikasi. Ia mengatakan dua dari mereka adalah warga Rostov di selatan Rusia, satu dari Volgograd, dan tiga orang lainnya adalah warga Chechnya.

“Tidak diragukan lagi mereka berencana mengadakan serangan teroris tingkat tinggi jika mereka berhasil hidup dan mengalahkan Garda Nasional,” ujar Kadyrov di halaman Instagram-nya.

Sementara, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut penyerangan ini sebagai peristiwa yang “mengerikan”.

“Kami baru saja melihat kejadian mengerikan di Chechnya ketika teroris menyerang salah satu unit Garda Nasional. Saat ini, situasinya sedang sangat sulit. Kami harus meningkatkan kesadaran akan bahaya ini dan menampung segala usaha untuk melawan terorisme,” ujar Putin ketika menyambut salah satu kandidat presiden Prancis Marine Le Pen pada hari yang sama.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki