Pada 23 Juli 2014, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani hukum yang mengizinkan pengadaan wilayah judi di Krimea.
Shutterstock / Legion-MediaPemerintah Krimea akan membangun wilayah hiburan judi di dekat kota wisata Yalta untuk meningkatkan minat wisatawan asing, kata Perdana Menteri Krimea Sergey Aksyonov kepada TASS.
“(Wilayah judi) ini dibangun untuk para tamu, termasuk wisatawan asing,” ujarnya, Senin (20/3). Aksyonov mengatakan bahwa pemerintah Krimea siap untuk menawarkan strategi ‘permainan’ kepada para investor supaya mereka dapat menghindari sanksi dalam pelaksanaan proyek ini.
“Ada beberapa skema yang dapat dilakukan untuk menghindari sanksi. Saya masih belum bisa bicara mengenai itu sekarang. Tidak akan ada yang mau berinvestasi bila proyek ini meragukan,” ujarnya.
Sang pemimpin Krimea menambahkan bahwa konstruksi dan pengerjaan di tempat peristirahatan Zhemchuzhina di Yalta akan dimulai tahun ini.
Pada 23 Juli 2014, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani hukum yang mengizinkan pengadaan wilayah judi di Krimea. Proyek tersebut diharapkan sudah ada di semenanjung Laut Hitam tersebut pada 2019.
Aksyonov sebelumnya mengatakan bahwa sebuah perusahaan Rusia siap berinvestasi sebesar 8 miliar rubel (Rp 1,8 triliun) dalam proyek wilayah judi tersebut. Menurut estimasi pakar, APBD Krimea dapat menerima hingga 25 juta rubel (Rp 5,8 miliar) per tahunnya dari industry ini.
Pada Juni 2016, pemerintah Krimea menunjuk Gaspra untuk menjadi daerah industri judi tersebut.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda