Diminta Kembalikan Rusia ke Sistem Monarki, Kremlin: Presiden Tak Tertarik

Presiden Rusia Vladimir Putin.

Presiden Rusia Vladimir Putin.

Reuters
Presiden Rusia Vladimir Putin tak tertarik untuk mengembalikan sistem monarki di Rusia dan memperluas kekuasaannya sebagai kepala negara.

Presiden Rusia Vladimir Putin tak tertarik untuk mengembalikan sistem monarki atau memperluas kekuasaannya sebagai kepala negara, demikian ungkap Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Rabu (15/3).

“Dalam lima tahun terakhir, Presiden Putin sudah berkali-kali dihadapkan pada pertanyaan seperti itu. Dia tidak tertarik dengan ide tersebut (sistem monarki)," ujar Peskov, seperti yang dilansir RIA Novosti.

Merespons pertanyaan wartawan perihal apakah sistem monarki dapat diterapkan di Krimea, Peskov menambahkan bahwa “tidak boleh ada satu pun sistem monarki di dalam Federasi Rusia”.

Sebelumnya, Kepala Republik Krimea Sergey Aksyonov mengatakan Rusia harus kembali ke sistem sistem pemerintahan monarki demi mencegah ancaman asing. Aksyonov juga menyebutkan bahwa presiden Rusia perlu memperluas kekuasaannya.

Menurut Peskov, pernyataan yang dilontarkan Aksyonov semata-mata pendapat pribadinya saja. “Saya pikir, dia bebas mengutarakan pendapatnya,” kata Peskov. Lagipula, menurut Peskov, pandangan Aksyonov sama sekali tidak masuk akal dan ia tidak akan bisa mengimplementasikan gagasan itu di Krimea. “Ada kerangka hukum yang mencegah hal ini.”

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki