Rusia Blokir 3.000 Situs Web Bermuatan Ekstremisme dan Kebencian

Badan penegakan hukum telah mengambil langkah untuk mencegah manifestasi ekstremisme.

Badan penegakan hukum telah mengambil langkah untuk mencegah manifestasi ekstremisme.

ShutterStock/Legion-Media
Mendagri Rusia Vladimir Kolokoltsev mengatakan bahwa pemerintah telah memblokir lebih dari 3.000 situs web karena memuat konten ekstremis.

Lebih dari 3.000 situs web telah diblokir di Rusia karena memublikasikan atau menyebarkan konten ekstremisme dan kebencian terhadap ras dan agama tertentu, serta menjadi media perekrutan anggota kelompok radikal, ujar Menteri Dalam Negeri Rusia Vladimir Kolokoltsev dalam rapat kementerian, Kamis (9/3).

“Pemantauan terhadap muatan di berbagai situs web sedang dikerjakan demi mengekspos hal-hal ekstrem dan menegakkan hukum yang berlaku. Kami telah memblokir lebih dari 3.000 sumber internet yang memuat konten rasisme dan kebencian agama serta perekrutan anggota organisasi radikal,” ujar Kolokoltsev sebagaimana dikutip TASS.

Kolokoltsev menambahkan bahwa ada 13 organisasi yang dianggap ekstrem dan dilarang keberadaannya di Rusia.

“Perhatian khusus kami berikan kepada mereka yang merekrut warga negara Rusia ke dalam organisasi teroris yang terlibat konflik bersenjata,” Kolokoltsev mengatakan.

Badan penegakan hukum telah mengambil langkah untuk mencegah manifestasi ekstremisme — dari xenofobia, separatisme, hingga terorisme.

“Tahun lalu, ada 1.450 tindakan kriminal terkait ekstremisme di Rusia, dan hampir seribu di antaranya telah diinvestigasi dan diserahkan ke pengadilan,” ujar Kolokoltsev.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki