Fyodor Konyukhov.
Vladimir Trefilov / RIA NovostiPetualang legendaris Rusia, Fyodor Konyukhov, akan melakukan penerbangan nonstop mengelilingi bumi selama lima hari dengan pesawat peluncur yang menggunakan baterai bertenaga surya.
Dalam sebuah pertemuan dengan Gubernur Stavropol Vladimir Vladimirov, Konyukhov mengatakan bahwa ia sedang melakukan persiapan untuk misinya itu.
“Menurut estimasi saya, penerbangan nonstop tanpa mengisi bensin itu mungkin. Kami sudah membangun sebuah pesawat luncur yang dapat mengalahkan rekor dunia, di mana saya akan terbang di ketinggian 16,000 hingga 17,000 meter di atas permukaan laut (rekor baru),” ujar Konyukhov menjelaskan, seperti yang dikutip TASS, Senin (6/3).
Pria kelahiran 12 Desember 1951 itu saat ini sedang berlatih terbang dengan pesawat peluncur di Stavropol. Ia dibantu Federasi Peluncur Rusia dalam persiapannya.
Ia mengatakan bahwa pada penerbangannya nanti, ia akan memanfaatkan baterai tenaga surya pada siang hari dan arus udara pada malam hari. “Steve Fossett (pebisnis Amerika dan pemegang rekor penerbangan) juga terbang keliling dunia, tapi pesawat peluncurnya memakai turbin jet. Saya tidak akan memakai itu. Pesawat saya sepenuhnya bertenaga surya dan ramah lingkungan. Dunia sedang memperhatikan energi seperti ini saat ini.”
Supaya dapat terbang di ketinggian seperti itu, Konyukhov membutuhkan pakaian khusus. “Kami sedang mencari pakaian khusus. Ia akan mirip kostum pilot yang terbang di ketinggian di atas normal. Ia juga tidak boleh memakan tempat,” tambahnya.
Ia mengatakan bahwa pesawat luncurnya akan melaju dengan kecepatan jauh di bawah jet tempur, yakni 230 km per jam.
Konyukhov rencananya akan terbang dari Mineralnye Vody, Kaukasus Selatan, karena di sana ada arus udara yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian yang diinginkan. Ia akan ke sana pada akhir musim semi dan musim panas untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk berangkat.
“Arus udara seperti itu bisa ditemukan di Argentina, AS, Australia, tapi seorang pilot pesawat peluncur kelas dunia pernah bilang ke saya: ‘Buat apa anda keliling dunia untuk mencari arus udara ke atas, jika anda bisa menemukannya di Kaukasus, di antara Laut Hitam dan Caspian?’ Secara perhitungan, memang di sana bisa untuk meraih ketinggian yang diinginkan,” kata Konyukhov.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda