2020, Indonesia Akan Luncurkan Satelit ke Orbit Rusia

Penandatanganan kerja sama antara UNISAT dan Intersputnik dilakukan di Jakarta pekan lalu, (28/2).

Penandatanganan kerja sama antara UNISAT dan Intersputnik dilakukan di Jakarta pekan lalu, (28/2).

Intersputnik
Slot orbit yang dimiliki Rusia dianggap strategis dengan wilayah Indonesia.

Perusahaan layanan satelit PT Universal Satelit Indonesia (UNISAT) akan meluncurkan satelit pada orbit milik Organisasi Layanan Komunikasi Satelit Internasional (Intersputnik) asal Rusia tahun 2020 mendatang.

Intersputnik adalah perusahaan yang memberikan layanan terpadu untuk seluruh aspek layanan satelit di dunia.

Sebagaimana yang dilaporkanLiputan6.com, pekan lalu, (28/2), UNISAT telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk menggunakan slot orbit milik Intersputnik. Penandatanganan ini dilakukan di Jakarta dan dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Direktur Intersputnik Vadim Belov, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin, Kepala Badan Keeamanan Laut (Bakamla) Laksamana Muda TNI Arie Soedewo, serta Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Kristiono.

Widodo Mardijono selaku presiden UNISAT mengatakan rencana peluncuran satelit ini tak lepas dari kebutuhan satelit di Indonesia yang terus meningkat. Menurutnya, penyedia satelit di Indonesia baru bisa memenuhi sekitar 50 persen dari total kebutuhan masyarakat, sedangkan sisanya didukung dari penyedia asing.

Mardijono pun mengaku optimis dengan peluang bisnis satelit di Indonesia. “Kami melihat peluang bisnis satelit akan besar, terlebih Indonesia merupakan negara kepulauan. Komunikasi via satelit dapat menjadi sarana komunikasi yang paling mendukung,” kata Mardijono.

Intersputnik dipilih karena memiliki layanan yang sesuai dengan kebutuhan UNISAT. Selain itu, perusahan yang berbasis di Moskow ini memiliki layanan satelit alternatif, termasuk posisi slot orbit yang dianggap strategis dengan wilayah Indonesia.

Satelit yang nantinya diluncurkan akan dilokasikan pada slot orbit 103 derajat bujur timur (BT). Posisi itu dianggap strategis karena berada tepat di atas wilayah Jambi dan Padang, sehingga sinyal satelit UNISAT dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Selain itu, slot orbit 103 derajat BT juga dipilih karena mampu mendukung kemampuan High Throughput Satellite (HTS). Dengan begitu, satelit UNISAT nantinya dapat mengirimkan layanan broadband hingga ke daerah yang terpencil dan sulit dijangkau sekalipun, seperti wilayah perbatasan atau pulau-pulau kecil.

Dalam sambutannya, Menkominfo Rudiantara menyambut baik rencana kerja sama peluncuran satelit UNISAT. Ia bahkan menyarankan pembangun kerja sama dengan konsep Total Cost of Ownership (TCO) ini dibuat dengan harga yang lebih terjangkau. TCO merupakan perkiraan finansial untuk membantu pihak pembeli dan pemilik menghitung biaya langsung dan tak langsung dari sebuah produk.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki