Survei, Mayoritas Suku Tatar Krimea Puas Setelah Bergabung ke Rusia

Suku Tatar Krimea melakukan ibadah salat di Masjid Kebir-Jami di Simferopol, Krimea.

Suku Tatar Krimea melakukan ibadah salat di Masjid Kebir-Jami di Simferopol, Krimea.

Taras Litvinenko/RIA Novosti
Rusia melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan kesejahteraan Krimea.

Sebuah survei yang diadakan Badan Federal Hubungan Antarsuku Rusia menemukan bahwa tiga per empat suku Tatar Krimea puas dengan kehidupan mereka setelah Krimea menjadi bagian dari Rusia.

“Survei terakhir membuktikan bahwa 75 persen masyarakat Tatar Krimea senang dengan kehidupan mereka saat ini di semenanjung itu. Angka ini sangat tinggi,” ujar kepala badan tersebut Igor Barinov kepada TASS, Rabu (1/3).

Barinov mengatakan bahwa hanya ada 27 persen masyarakat Tatar yang mengalami masalah dengan kewarganegaraan mereka. Angka ini turun 11 persen dari tahun lalu (38 persen).

Barinov menambahkan bahwa pemerintah Rusia telah membuat sejumlah langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan suku Tatar di semenanjung itu, termasuk meresmikan bahasa dan liburan nasional Tatar Krimea, meluncurkan saluran televisi berbahasa Tatar Krimea, serta membangun kembali objek-objek budaya dan sosial, seperti perumahan, rumah sakit, sekolah, dan taman kanak-kanak.

“Ini memberikan dampak positif terhadap suasana hati mereka,” ujar Barinov.

Berdasarkan sensus kependudukan nasional yang diadakan pada 2014, suku Tatar Krimea di semenanjung tersebut berjumlah hampir 230 ribu, atau 12 persen dari total populasi. Mayoritas warga Krimea saat ini adalah orang Rusia — berjumlah hampir 1,2 juta (62,9 persen). Sementara, warga Ukraina di semenanjung itu berjumlah 291 ribu (15 persen).

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki