Pesawat tempur Rusia Su-25 dan Su-24 di Pangkalan Udara Hmeimim, Suriah.
APPara pejabat militer AS ingin meningkatkan frekuensi diskusi di tataran pejabat tinggi dengan Rusia terkait operasi udara di Suriah, ujar Letjen Jeffrey Harigian, salah satu komandan Angkatan Udara AS di Timur Tengah, kepada Washington Post.
“Kami memandang perlunya diskusi di tataran pejabat tinggi,” ujar Harrigian seperti yang dikutip TASS, Jumat (24/2). Ia menyebutkan, diskusi tersebut cocok dihadiri jenderal bintang satu sampai tiga dari kedua negara.
Menurut Harrigian, selama di Suriah, pesawat AS yang tengah bertugas “beberapa kali harus menyingkir” dari jet tempur Rusia. “Ini benar-benar terjadi ketika beberapa bulan lalu kedua negara meluncurkan serangan udara secara berkala di dekat Palmyra (Tadmur). Hal seperti ini dapat mengganggu operasi secara keseluruhan.”
“Saya tidak bilang kita salah target, tapi akan lebih optimal bila kita mengubah cara kerja ini,” kata Harrigian menambahkan.
Juru Bicara Pusat Komando AS Kolonel John Thomas mengatakan bahwa pihak AS telah “memperbaiki teknologi yang pernah digunakan untuk berkomunikasi dengan Rusia, yang saat ini tak lebih dari saluran telepon komersial”.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda