Menhan Rusia: Militan di Timteng Terus Terima Pasokan Senjata dari Luar

Kelompok oposisi Suriah.

Kelompok oposisi Suriah.

Getty Images
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengungkapkan bahwa kelompok bersenjata ilegal di Timur Tengah, termasuk di Suriah, terus menerima pasokan senjata dari luar.

Kelompok bersenjata ilegal di negara-negara Timur Tengah, termasuk Suriah, terus menerima pasokan senjata dan amunisi dari luar negeri, ujar Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, Selasa (21/2).

“Sebagai contoh, perang di Suriah telah berlangsung selama hampir enam tahun. Selama itu pula, kelompok-kelompok oposisi bersenjata dan tentara-tentara bayaran tak henti-hentinya menerima senjata, amunisi, dan perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk berperang,” ujar Shoigu dalam sebuah pembukaan acara di Institut Negeri Hubungan Internasional Moskow (MGIMO), seperti dikutip oleh TASS.

“Menurut estimasi kami, selama konflik bersenjata di Suriah, Irak, Yaman, dan Libya, orang-orang ini menerima sekitar 2.450 MANPADS (man-portable air defense system), 1.750 peluncur misil antitank, sekitar 650 sistem peluncuran roket ganda, sekitar 24 ribu ranjau berbagai jenis, dan lebih dari 600 bahan peledak,” kata Shoigu menjelaskan.

Pada akhir tahun lalu, AS dilaporkan mencantumkan pengiriman MANPADS ke kepada kelompok oposisi bersenjata Suriah dalam anggaran pertahanannya.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki