Sewa Pulau di Pasifik, Miliarder Rusia Ingin Bangkitkan Dinasti Romanov

Atol Onotoa di Kepulauan Gilbert, Republik Kiribati.

Atol Onotoa di Kepulauan Gilbert, Republik Kiribati.

Wikipedia
Sepasang suami istri berencana membangun kembali Kekaisaran Romanov di tiga pulau terpencil di wilayah Republik Kiribati dan berniat berinvestasi hingga ratusan juta dolar AS pada perekonomian negara ini.

Anton Bakov, seorang miliarder asal Rusia, dan istrinya, Maria, tengah menjalani pembicaraan lanjutan dengan pemerintah negara kepulauan Kiribati di Samudra Pasifik demi menyewa tiga pulau tak berpenghuni untuk membangun ‘Rusia alternatif’ dan menghidupkan kembali Kekaisaran Romanov, demikian dilansirThe Guardian.

Bakov yang merupakan seorang pengusaha dan juga mantan anggota parlemen Rusia bertekad untuk menghidupkan kembali monarki Rusia yang berhasil digulingkan oleh Revolusi Bolshevik tahun 1917. Selama bertahun-tahun, ia telah mengeksplorasi sejumlah wilayah, mulai dari Montenegro hingga Kepulauan Cook.

Bakov berniat untuk menyewa tiga pulau tak berpenghuni yang dikenal dengan nama Malden, Starbuck, dan Millenium untuk digunakan sebagai lokasi ‘Rusia alternatif’, serta membangun infrastruktur yang menunjang bagi para wisatawan dan pengusaha.

Menurut Bakov dan pemerintah Kiribati, ketiga pulau ini benar-benar tak berpenghuni dan terbelakang. Oleh karena itu, tawaran yang diajukan sang miliarder merupakan investasi terbesar bagi negara.

“Kami tertarik dengan Kiribati karena iklimnya sangat bersahabat. Kiribati memiliki pulau-pulau tak berpenghuni yang luas. Bantuan finansial dari kami jelas akan menguntungkan mereka,” kata Bakov.

Setelah bertemu dengan Bakov, Presiden Kiribati Taneti Mamau mengutus sejumlah perwakilan pemerintah untuk memeriksa langsung ketiga pulau tersebut. Keputusan atas permintaan Bakov tersebut diharapkan sudah dapat diumumkan pada akhir Februari ini.

“Kami berencana untuk membangun pelabuhan udara dan laut, stasiun listrik tenaga surya, tanaman air tawar, rumah sakit, sekolah, dan permukiman bagi para karyawan,” tutur Bakov.

“Yang menjadi fokus utama kami adalah membangun hotel yang ramah lingkungan serta pabrik pengolahan ikan. Kami juga akan mengembangkan pertanian tropis dan Universitas Kekaisaran Rusia.”

Pembangunan pulau-pulau tersebut direncanakan memakan waktu antara 10 – 15 tahun. Suntikan dana sebesar 120 juta dolar AS kepada pemerintah Kiribati, diikuti dengan 230 juta dolar AS sebagai tahap pertama pembangunan infrastruktur di Pulau Malden, serta tambahan pajak dan bea cukai bagi pemerintah, akan menandai tahap pertama dimulainya proyek ini, tutur Bakov.

Meskipun pulau-pulau ini dirancang sebagai sebagai tempat Kekaisaran Romanov, Bakov tiak yakin bahwa nantinya akan ada banyak orang Rusia yang tinggal secara permanen di Kiribati karena negara kepulauan ini dinilai memiliki iklim yang kurang cocok untuk orang Rusia serta letaknya yang sangat jauh.

“Iklim khatulistiwa kurang cocok dengan orang-orang Rusia. Saya pikir, orang Rusia lebih berminat pindah ke Australia atau Selandia Baru,” tuturnya.

Seorang Anggota Parlemen Kiribati Emil Schutz mengatakan bahwa investasi Bakov di Kiribati menjadi perhatian utama pemerintah setempat, sedangkan pembentukan pulau sebagai tempat kebangkitan Kekaisaran Romanov adalah pertimbangan sekunder. Meski begitu, menurut Schutz, rencana untuk membangkitkan kembali monarki Rusia dirasa terlalu berlebihan dan ia menilai hal tersebut bukanlah motivasi utama Bakov untuk berinvestasi di Kiribati.

“Sejak Kiribati dinyatakan merdeka, pemerintah setempat terus berupaya untuk mencari investor, tapi tidak ada investor yang tertarik untuk berinvestasi di kepulauan ini. Alangkah baiknya jika ada pihak yang berinisiatif memanfaatkan pulau-pulau yang tak digunakan oleh pemerintah atau masyarakat setempat. Saya benar-benar tertarik untuk menyaksikan apa yang bisa dikembangan di pulau-pulau ini,” kata Schutz.


Yang perlu Anda ketahui tentang Dinasti Romanov:

Misteri pembunahan keluarga kekaisaran Rusia

Kehidupan para pembunuh tsar bergelimang hormat dan penghargaan

Kekaisaran Romanov mengubah Rusia menjadi negara multikultur

Tiga Romanov palsu yang paling terkenal

Kemegahan pesta dansa terakhir keluarga Romanov

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki