Rusia berharap pemerintah AS yang baru akan mengambil pendekatan pragmatis terhadap isu-isu penting, bukan kebijakan yang pro-Rusia, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Kamis (26/1).
"Kami tidak berharap memiliki mitra yang menyenangkan atau mitra yang akan menerapkan kebijakan pro-Rusia — itu sangat naif, itu tidak mungkin terjadi. Namun, setiap orang mengharapkan adanya pendekatan pragmatis untuk menyelesaikan masalah-masalah umum yang dihadapi bersama," kata Zakharova sebagaimana yang disiarkan saluran televisi Rossiya 24.
Zakharova menambahkan, tak ada gunanya membahas masa depan hubungan diplomat Rusia dan AS hingga pencalonan menlu pada pemerintahan Trump disetujui parlemen AS.
"Hingga menlu (AS) yang baru ditunjuk, ini bukan sesuatu yang bisa dibahas, " kata Zakhrova, seperti yang dilaporkanSputnik.
"Kami masih menunggu tim baru (di AS) terbentuk," katanya menekankan.
Desember lalu, Donald Trump mengusulkan pengangkatan Rex Tillerson sebagai menteri luar negeri AS. Meski begitu, pencalonannya masih harus menunggu persetujuan Senat AS.
Pada awal bulan ini, dalam sambutan yang disampaikan Tillerson pada rapat dengar pendapat dengan Komite Senat AS untuk Hubungan Luar Negeri, ia menilai Rusia sebagai ancaman, dan wajar jika negara-negara NATO merasa khawatir terhadap Rusia.
Tillerson mengatakan bahwa AS harus dapat ‘melihat dengan jelas hubungannya dengan Rusia’.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda