Kremlin Enggan Ikut Campur dalam Pro-Kontra Pemakaian Jilbab di Sekolah

Pada 2015, Mahkamah Agung (MA) Rusia mengesahkan larangan penggunaan jilbab di sekolah-sekolah Rusia.

Pada 2015, Mahkamah Agung (MA) Rusia mengesahkan larangan penggunaan jilbab di sekolah-sekolah Rusia.

TASS
Menurut jubir Kremlin, banyak pihak yang berbeda pandangan terkait hal ini.

Kremlin menolak untuk ikut berdiskusi tentang pro-kontra pemakaian jilbab di sekolah-sekolah Rusia yang saat ini terngah berlangsung, ujar Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Kamis (26/1).

Menjawab pertanyaan mengenai posisi Kremlin terkait perselisihan tersebut, Peskov menjawab, “Pertama, untuk saat ini kami tidak ingin berpihak. Kedua, ada beragam pendekatan yang berbeda soal isu ini. Anda tahu, bahkan ada pendekatan yudisial, kalau saya tidak salah,” katanya berkata seraya menambahkan bahwa ada juga pendekatan nonyudisial.

Pada 2015, Mahkamah Agung (MA) Rusia mengesahkan larangan penggunaan jilbab di sekolah-sekolah Rusia. Pengesahan tersebut didukung oleh Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Federasi Rusia Olga Vasilyeva, yang pada Selasa (24/1) lalu mengatakan bahwa seorang “penganut agama sejati”, menurutnya, tidak akan berusaha “menonjolkan bukti keimanannya dengan mengenakan atribut tertentu”.

Keesokan harinya, Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov mengkritik sang menteri atas pernyataannya tersebut.

“Tiga anak perempuan saya masih menempuh pendidikan di bangku sekolah. Mereka mengenakan jilbab dan memiliki nilai yang tinggi. Kini, Olga Vasilyeva mengharuskan mereka melepas jilbab mereka? Mereka tidak akan pernah melakukan itu. Lantas, haruskah saya mengeluarkan mereka dari sekolah dan mencari sekolah lain yang membolehkan perempuan untuk menjadi seorang muslim?” tulis sang kepala republik yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini di Instagram-nya.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki