Rusia Tarik Kapal Induk Laksamana Kuznetsov dari Laut Tengah

Citra kapal induk Rusia Laksamana Kuznetsov dari Satelit DigitalGlobe di Laut Albora, tepatnya di lepas pantai Maroko, sebelah barat Selat Gilbraltar, 28 Oktober 2015.

Citra kapal induk Rusia Laksamana Kuznetsov dari Satelit DigitalGlobe di Laut Albora, tepatnya di lepas pantai Maroko, sebelah barat Selat Gilbraltar, 28 Oktober 2015.

Getty Images
Putin memerintahkan untuk mulai mengurangi kehadiran militer Rusia di Suriah.

Angkatan Laut Rusia menarik kapal induk Laksamana Kuznetsov dan kapal lainnya dari Laut Tengah. Demikian hal tersebut dilaporkan Kementerian Pertahanan Rusia, seperti yang dikutipRT. Langkah tersebut diambil karena Rusia mulai mengurangi kehadiran militernya di Suriah.

Pada Jumat (6/1), Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov mengumumkan bahwa kapal induk Laksamana Kuznetsov akan kembali ke markasnya di Severomorsk, Rusia. 

"Saya ingin berterima kasih kepada staf armada kapal induk atas keberhasilan dalam melaksanakan tugasnya. Saya memerintahkan perwira senior misi ini, Wakil Laksamana Viktor Sokolov, untuk memulai memindahkan armada ke pangkalan utama di Severomorsk sebagaimana rencana yang telah disetujui sebelumnya," katanya.

Menurut Gerasimov, keputusan penarikan kapal induk ini sesuai dengan instruksi Presiden Putin yang memerintahkan untuk mengurangi kehadiran militer Rusia di Suriah. Perintah tersebut diinstruksikan sang presiden setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata dengan Iran dan Turki. Putin menyebutkan, gencatan senjata memberikan peluang untuk mengakhiri konflik bersenjata selama enam tahun di Suriah.

Kapal Laksamana Kuznetsov ditempatkan di perairan Suriah sejak pertengahan Oktober 2016. Kapal ini didampingi oleh tiga kapal perang lain dan beberapa kapal pendukung. 

Komandan Pasukan Rusia di Suriah Kolonel Jenderal Andrei Kartapolov mengatakan, armada kapal induk telah menyelesaikan tugasnya dan siap untuk menjalankan misi selanjutnya.

Kapal Induk Laksamana Kuznetsov

Kru: 1.960 orangBerat benaman: 60 ribu tonKecepatan maksimum: 29 knot (53,71 kilometer per jam)Senjata:\t12 rudal antikapal 4K80 Granit\t24 sistem peluncur rudal antipesawat Kinzhal (192 rudal)\t8 kompleks rudal antipesawat 3M87 Kortik (256 rudal)\t2 RBU-12000 Udav (60 peledak)\t6 senapan otomatis enam barel 30 mm AK-630Pasukan udara (sesuai proyek): 26 pesawat tempur Su-27K (Su-33) atau MiG-29K, serta helikopter Ka-27 dan Ka-31


Cari tahu juga fakta menarik lainnya seputar persenjataan yang dimiliki Laksamana Kuznetsov:

Ka-52 atau Mi-28N?

Pesawat tempur MiG-29K/KUB

Sistem navigasi GLONASS

Rudal Hermes

Sukhoi dari masa ke masa

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki