FOTO: Pemahat Siberia Ciptakan Patung Shio dari Kotoran 17 Ekor Sapi

Patung berbentuk ayam ini dibuat oleh seorang seniman lokal Mikhail Bopposov dengan bantuan saudara-saudaranya.

Patung berbentuk ayam ini dibuat oleh seorang seniman lokal Mikhail Bopposov dengan bantuan saudara-saudaranya.

b.i.t.67 / Instagram
Patung tersebut berukuran 3,5 meter dan akan mencair pada musim semi.

Sebuah patung ayam raksasa setinggi 3,5 meter menghiasi jalanan di desa terpencil Republik Sakha (Yakutia), Siberia. Uniknya, patung tersebut terbuat dari kotoran binatang.

Patung berbentuk ayam ini dibuat oleh seorang seniman lokal Mikhail Bopposov dengan bantuan saudara-saudaranya. Bentuk ayam dipilih karena merupakan simbol shio atau zodiak Tionghoa untuk tahun 2017, tulis media Rusia RT.

 

A photo posted by Мемы Юмор (@memhumor) on


Meski sempat mengalami cedera kaki dan tak mampu mengangkat benda berat, warga setempat mendorong Bopposov untuk menyelesaikan mahakaryanya sesuai jadwal.

Berdiri menjulang setinggi 3,5 meter dengan lebar 4,2 meter di Desa Walba, patung ayam dari pupuk kandang tersebut selesai dikerjakan pada akhir 2016, tepat sebelum Tahun Baru. Kini, maskot Tahun Baru ini menarik perhatian para wisatawan lokal.

 

A photo posted by @b.i.t.67 on


Selain dua saudara sang seniman yang membantu mengangkut bahan-bahan berat, Bopposov juga mengandalkan kotoran dari 17 sapinya untuk menghasilkan cukup material guna pembuatan patung ayam yang mengesankan tersebut.

 

A photo posted by @b.i.t.67 on


Bopposov merupakan penjaga bangunan sekolah di desa tesebut. Ia mulai memahat dari kotoran hewan pada 2008, yaitu dengan membuat tangki kotoran hewan. Ia kemudian mulai menciptakan patung shio dari tahun ke tahun, seperti ular, naga, dan monyet.

Seniman berusia 56 tahun ini juga mulai membuat patung dari salju dan es, tapi ia tetap lebih memilih kotoran hewan sebagai bahan dasar patung tahunannya karena lebih mudah dibentuk di Yakutia yang memiliki suku di bawah nol derajat Celcius di musim dingin. Patung ini diperkirakan meleleh saat sinar matahari hangat pertama kali muncul pada musim semi mendatang.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki