Bertemu di Moskow, Anggota Hamas dan Fatah Akan Bicarakan Rekonsiliasi

Presiden Otoritas Nasional Palestina Mahmoud Abbas dalam kunjungannya ke Moskow pada 2013 silam untuk membahas hubungan Palestina-Rusia dan isu-isu seputar Timur Tengah.

Presiden Otoritas Nasional Palestina Mahmoud Abbas dalam kunjungannya ke Moskow pada 2013 silam untuk membahas hubungan Palestina-Rusia dan isu-isu seputar Timur Tengah.

TASS
Pertemuan serupa pernah digelar pada 2011 lalu.

Partai politik Palestina Hamas dan Fatah akan dipertemukan di Moskow untuk memudahkan diskusi guna mengatasi perselisihan di antara mereka. Pertemuan tersebut digelar oleh Institut Studi Oriental dari Akademi Sains Rusia, demikian disampaikan anggota Partai Fatah Kayed Ghul seperti dikutip oleh Sputnik, Selasa (3/1).

Ghul mengaku mendapat undangan dari Institut Studi Oriental untuk menghadiri pertemuan pada 15 – 17 Januari. "Kami berharap bisa bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan wakil menteri Mikhail Bogdanov," kata Ghul pada RIA Novosti.

Diskusi tersebut akan membahas isu pembagian wilayah Palestina dan cara mengatasi situasi saat ini, terang Ghul.

Sebelumnya, Institut Studi Oriental juga pernah memediasi pertemuan serupa pada 2011.

Partai Fatah sempat menjadi partai yang dominan di Palestina sebelum kemunculan Partai Hamas pada 1987 sebagai gerakan perlawanan terhadap Israel yang menduduki Palestina.

Pada 2007, konflik antara Fatah dan Hamas berujung pada pecahnya pemerintahan Palestina. Hamas kemudian mengambil alih Jalur Gaza, sedangkan Fatah menguasai Tepi Barat.

Fatah dan Hamas

Fatah atau Gerakan Nasional Pembebasan Palestina adalah sebuah partai politik di Palestina yang didirikan pada tahun 1958. Secara teknis, Fatah bukanlah partai politik, melainkan faksi terbesar dalam Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang merupakan sebuah konfederasi multipartai.Hamas adalah organisasi Islam Palestina yang telah memerintah Jalur Gaza sejak 2007, setelah memenangkan mayoritas kursi di parlemen Palestina pada pemilihan parlemen Palestina tahun 2006 dan mengalahkan organisasi politik Fatah dalam serangkaian bentrokan. Israel, AS, Kanada, Uni Eropa, Yordania, Mesir, dan Jepang mengklasifikasikan Hamas sebagai organisasi teroris


Dukungan Rusia terhadap rakyat Palestina

Rusia mendukung implementasi hak-hak sipil rakyat Palestina

Rusia berkomitmen selesaikan konflik Israel-Palestina

Moskow mengkritik rencana Israel membangun permukiman Yahudi di wilayah Palestina

Presiden Putin mendesak agar status Palestina segera diperjelas

Moskow menegaskan pengambilalihan tanah di wilayah Palestina oleh Israel adalah ilegal

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki