Assad: Rusia Sama Sekali Tak Pernah Menekan Suriah

Memerangi terorisme tetap menjadi tugas prioritas Suriah.

Memerangi terorisme tetap menjadi tugas prioritas Suriah.

Reuters/VostockPhoto
Bantuan Rusia terhadap Suriah hanya fokus untuk memberantas terorisme.

Rusia tak pernah memberikan tekanan dalam bentuk apa pun terhadap Suriah, demikian ditegaskan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada wawancara dengan saluran TV Rusia Rossiya 24, seperti dikutipTASS, Rabu (14/12).

"Dalam hubungan Rusia-Suriah yang telah berlangsung selama 60 tahun hingga pertemuan hari ini, Rusia sama sekali tak pernah mencoba menekan kami dalam isu apa pun. Terkait kedaulatan Suriah, mereka selalu memberikan pendapat atau nasihat bagi kami," kata Assad.

Sang presiden Suriah menjelaskan prinsip mendasar antara hubungan Suriah dengan Rusia. "Mereka selalu menekankan, ini adalah tanah air Anda dan Anda yang akan memutuskan solusi apa yang tepat dan dapat Anda terima," lanjut Assad.

Ia menyebutkan bahwa secara umum karakter negara Rusia bukanlah penekan. Bantuan Rusia bagi Suriah secara khusus hendak memberantas terorisme, bukan untuk mendukung tokoh tertentu, terangnya.

"Jika Rusia tahu bahwa kami bertempur dalam perang ini untuk mengejar tujuan kami sendiri yang berhubungan dengan kedudukan presiden dan pemerintah, mereka akan memberi kami saran," tutur Assad.

"Meski demikian, mereka — sama seperti kami — menyadari bahaya terorisme yang menyebar ke seluruh dunia dan tak akan memberi nasihat yang menyerang kami."

Sebelumnya, para pemimpin Barat telah berkali-kali meminta Moskow untuk mendorong Damaskus menghentikan pertempuran di Suriah. Namun, Assad menjelaskan bahwa penting dalam konteks politik untuk membaca hal yang tersirat, tidak secara harfiah. "Tidak penting apa yang mereka minta. Terjemahan dari pernyataan mereka kepada Rusia adalah: 'Tolong hentikan kemajuan Tentara Suriah melawan para teroris.' Itu adalah arti dari pernyataan tersebut, lupakan yang lainnya," ujar sang pemimpin Suriah.

Konstitusi Suriah

Tak ada referendum perubahan konstitusi yang dapat diselenggarakan selama perang masih berlangsung, Bashar al-Assad menjelaskan.

"Sebagian besar warga negara kami menolak kemungkinan mengorbankan integritas wilayah negara ini atau sistem politik kami. Saat saya katakan 'sebagian besar' maksud saya adalah sebagian besar warga Suriah," kata Assad.

Menurut Assad, memerangi terorisme tetap menjadi tugas prioritas Suriah.

Rusia memulai operasinya melawan kelompok militan di Suriah pada 30 September 2015 atas permintaan Assad. Operasi militer Rusia telah membantu tentara Suriah membebaskan sekitar 400 wilayah pemukiman dan mengacaukan jalur perdagangan minyak ilegal yang merupakan sumber utama pendapatan kelompok teroris. Seluruh rute untuk persediaan besar senjata dan amunisi pun diblokir.

Pada 14 Maret 2016, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan penarikan sebagian besar Angkatan Udara Rusia dari Suriah. Kini, dua fasilitas militer Rusia masih beroperasi di wilayah Suriah, yakni di Hmeimim dan Tartus.

Sementara, pihak Barat sangat menentang Assad dan ingin menggulingkan pemerintahan Assad yang dinilai menganut paham diktator. Barat juga ikut melakukan intevensi militer berkedok pemberantasan teroris, namun kerap dianggap sebagai upaya untuk menjatuhkan sang presiden yang saat ini berkuasa.


Banyak yang mengira Assad adalah sekutu Rusia, padahal...

Moskow menegaskan Assad bukan sekutunya

Setidaknya ada tiga hal yang tak disepakati Rusia dan Suriah

Meskipun demikian, Assad memang percaya pada Rusia

Ini menjelaskan kenapa Rusia berpihak pada Suriah

Dan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan isu Sunni vs. Syiah

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki