Putin Pamerkan Anjing Jepangnya pada Wartawan

Presiden Rusia Vladimir Putin didampingi Yume, anjing Akita pemberian Jepang, saat menemui wartawan Jepang di Kremlin, Moskow.

Presiden Rusia Vladimir Putin didampingi Yume, anjing Akita pemberian Jepang, saat menemui wartawan Jepang di Kremlin, Moskow.

Kremlin.ru
Anjing tersebut terlihat tumbuh besar, sehat, dan menggemaskan.

Jurnalis Jepang dari Nippon TV dan surat kabar Yomiuri yang mewawancarai Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (12/12) di Moskow disambut oleh seekor tamu spesial. Yume, anjing jenis Akita yang merupakan hadiah dari pemerintah Jepang untuk Putin, ikut hadir dalam ruang wawancara.

Presiden Rusia Vladimir Putin bersama anjing Akita pemberian Jepang, Yume.  Sumber: Kremlin.ruPresiden Rusia Vladimir Putin bersama anjing Akita pemberian Jepang, Yume. Sumber: Kremlin.ru

Saat beberapa jurnalis mengatakan mereka takut pada anjing, Putin menjawab bahwa Yume bukan seekor anjing yang bodoh.

"Saya diberitahu bahwa kalian ingin melihat anjing saya, Yume. Kalian bisa lihat sendiri bahwa ia sangat sehat," kata Putin.

"Ada banyak orang di sini, dengan kamera perekam, lampu menyala, dan jepretan kamera. Ia adalah seekor anjing penjaga."

Putin mendapatkan Yume dalam kunjungannya ke Jepang pada 2012 lalu. Sumber: Kremlin.ruPutin mendapatkan Yume dalam kunjungannya ke Jepang pada 2012 lalu. Sumber: Kremlin.ru

Putin memang dikenal sebagai pencinta anjing. Ia mendapatkan Yume (bahasa Jepang: mimpi) saat ia mengunjungi Jepang pada 2012 lalu.

Pemerintah Jepang telah berencana akan memberikan anjing Akita baru untuk Putin guna menjadi pendamping Yume. Jepang berharap dapat melunakkan Putin dengan ‘diplomasi anjing’ pada kunjungannya ke Jepang bulan ini untuk bertemu dengan PM Jepang Shinzo Abe. Namun, tampaknya Rusia akan menolak tawaran tersebut.

Hubungan Moskow-Tokyo

Hubungan antara Moskow dan Tokyo diliputi ketegangan selama puluhan tahun karena status empat pulau paling selatan yang berada di rantai Kepulauan Kuril, yang dianggap sebagai Wilayah Utara oleh Jepang.

Sekitar 19 ribu warga negara Rusia tinggal di pulau terpencil tersebut, yang direbut oleh pasukan Soviet pada hari-hari menjelang berakhirnya Perang Dunia II.

Selain itu, kedua negara tersebut tak pernah secara resmi menyepakati traktat untuk menyelesaikan isu sengketa wilayah yang menghambat hubungan perdagangan selama berdekade-dekade.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki