Rosatom Kaji Prospek Pembangunan PLTN di Indonesia

Pembangunan PLTN di Indonesia akan berikan kesempatan usaha untuk perusahaan kontruksi, teknik, dan mesin serta sejumlah perusahaan yang bergerak di industri lain.

Pembangunan PLTN di Indonesia akan berikan kesempatan usaha untuk perusahaan kontruksi, teknik, dan mesin serta sejumlah perusahaan yang bergerak di industri lain.

AFP
Rosatom berencana untuk menggali potensi proyek pembangunan PLTN di Indonesia.

Perusahaan nuklir negara Rusia Rosatom tengah mengkaji prospek pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia. Demikian hal itu dilaporkan Neftegaz.ru, mengutip pernyataan perusahaan pada sebuah seminar bersama PLN, Kamis (8/12).

Dengan dukungan PLN dan sejumlah produsen lokal, Rosatom berencana untuk menggali potensi proyek pembangunan PLTN di Indonesia.

Lebih lanjut, Kepala Rosatom Egor Simonov berpendapat bahwa pembangunan PLTN di Indonesia akan memberikan kesempatan usaha tidak hanya bagi perusahaan konstruksi, teknik, dan mesin, tetapi juga bagi sejumlah perusahaan yang bergerak di industri lainnya.

"PLTN bukan hanya bicara tentang energi listrik yang bersih. Pembangunan PLTN dapat menjadi penggerak yang kuat untuk perekonomian suatu negara, memberikan peluang baru bagi perusahaan-perusahaan pembangunan, konstruksi, dan industri lainnya," tutur Simonov.

Simonov juga mengungkapkan komitmen perusahaanny untuk memaksimalkan kandungan lokal dalam proyek pembangunan PLTN di semua negara tempat Rosatom beroperasi.

Indonesia sudah tertarik dengan pengalaman Rosatom dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir sejak 2012.

Pada akhir Juni 2015 lalu, Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman terkait pengembangan penggunaan energi nuklir secara damai dengan Perusahaan Energi Nuklir Negara Rusia Rosatom dalam konferensi ATOMEXPO 2015 di Moskow. Tiga bulan kemudian, ilmuwan nuklir Indonesia dan Rusia menandatangani nota kesepakatan terkait pembangunan proyek PLTN berdaya tinggi dan PLTN terapung di Indonesia.

Saat ini, Indonesia belum memiliki satu unit PLTN sekalipun. Namun demikian, isu pembuatan PLTN secara aktif telah dikaji oleh Pemerintahan Indonesia sejak tahun 1997. Pada tahun 2006, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mendukung pengembangan energi nuklir di Indonesia.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki