Capai 1,8 Miliar Penonton, ‘Masha and the Bear’ Ungguli Video Klip Adele

Serial animasi Masha dan Beruang berhasil mencetak sukses di seluruh dunia.

Serial animasi Masha dan Beruang berhasil mencetak sukses di seluruh dunia.

kinopoisk.ru
Jumlah ini membawa serial Masha dan Beruang pada posisi keenam dalam peringkat video paling banyak ditonton di YouTube sepanjang sejarah.

Salah satu episode kartun terkenal asal Rusia ‘Masha and the Bear’ berhasil mengungguli video klip penyanyi asal Inggris Adele, ‘Hello’, dalam jumlah penonton di YouTube.

Episode berjudul ‘Masha + Kasha’ (Masha + Bubur) tercatat telah ditonton lebih dari 1,8 miliar kali. Jumlah ini praktis membawa episode itu pada posisi keenam dalam peringkat video paling banyak ditonton di YouTube sepanjang sejarah aktifnya layanan tersebut. Posisi pertama dicapai oleh video 'Gangnam Style' yang telah ditonton lebih dari 2,7 miliar kali. Episode 'Masha + Kasha' merupakan satu-satunya video yang tidak termasuk kategori video musik yang berhasil masuk ke jajaran sepuluh besar peringkat.

Masha dan Beruang adalah serial animasi Rusia yang berhasil mencetak kesuksesan di seluruh dunia. Hak siarnya dibeli oleh sejumlah perusahaan terkenal, termasuk Netflix, France TV, dan Sony Music. Menurut perusahaan Kidz Global, sebanyak 95 persen anak-anak di Indonesia mengenal sosok Masha yang jenaka serta Mishka sang Beruang.

Sumber: Маша и Медведь / YouTube

Menurut Direktur Proyek Masha dan Beruang Denis Chervyatsov, karakter Masha lahir dari suatu karakter yang nyata. Ia mengisahkan bahwa pada 1990-an, Direktur Artistik Oleg Kuzovkin tengah berlibur di pinggir pantai ketika ia kemudian melihat seorang gadis kecil.

Gadis itu begitu aktif dan sangat terbuka untuk berbicara, ia bahkan dapat dengan mudah menghampiri orang yang tak ia kenal dan bermain catur bersama, atau mengambil kaki katak (flipper) untuk kemudian ia gunakan. Bahkan setelah beberapa hari menghabiskan waktu bersama, ia mulai bersembunyi dari si gadis kecil karena ia sangat aktif dan mengganggu.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki