Bahas Aleppo, Lavrov: AS Akhirnya Ajukan Proposal yang Sejalan dengan Rusia

Menteri Luar Negeri AS John Kerry (kiri) dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry (kiri) dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

EPA
Pada pertemuan di Roma kemarin, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengajukan proposal dari Washington yang sejalan dengan saran pakar-pakar Rusia.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengajukan proposal terkait Aleppo yang sejalan dengan saran pakar-pakar Rusia pada pertemuan di Roma kemarin, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Sabtu (3/12), seperti yang dikutip RT.

“Moskow siap untuk segera mengirimkan para pakar militer dan diplomatnya ke Jenewa demi menjalankan aksi gabungan dengan mmitra-mitra AS kami yang sejalan dengan usulan (baru) Amerika, yang akan menjamin penarikan seluruh militan dari Aleppo timur tanpa pengecualian, dan akan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada penduduk kota, serta memastikan berjalannya proses normalisasi kehidupan di Aleppo timur,” kata Lavrov.

“Ini tidak boleh menjadi pertemuan yang hanya sekadar pertemuan,” kata Lavrov. “Kita perlu menyepakati rincian waktu pelaksanaan langkah-langkah yang diusulkan.”

Sebelumnya pada Rabu (30/11), Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov menuturkan bahwa Moskow berharap dapat menyelesaikan situasi di Aleppo hingga akhir tahun ini.

“Kita perlu memaksa teroris keluar (dari Aleppo) dengan cara yang sama seperti mereka dipaksa keluar dari Mosul dan Raqqa. Ini adalah tugas bersama,” kata Bogdanov menekankan, seperti dikutip kantor berita RIA Novosti.

Kesuksesan tentara pemerintah di Aleppo timur, yang bermula pada pertengahan November, meningkat secara drastis pada Sabtu lalu. Pasukan Assad berhasil merebut distrik-distrik besar (Masakin-Khanano and Jabal Badro) dari musuh. Pasukan Assad membelah dua kelompok yang melawan mereka sehingga membuat pihak oposisi semakin sulit melakukan perlawanan.

"Sebagian wilayah bagian timur Aleppo yang diduduki kelompok militan beberapa tahun terakhir ini telah benar-benar bebas," terang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayjen Igor Konashenkov.

Menurut Konashenkov, kini lebih dari 80 ribu warga Suriah telah dibebaskan, 10 ribu di antaranya adalah anak-anak. "Banyak dari mereka baru menerima (bantuan) air, makanan, perawatan kesehatan dari pusat kemanusiaan Rusia untuk pertama kalinya," tambahnya.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki