Pangkalan laut Rusia di masa depan di Tartus, Suriah, bisa menampung kapal induk dan kapal selam bertenaga nuklir yang memungkinkan Moskow memperluas kehadiran dan peranan angkatan lautnya di Laut Tengah, demikian disampaikan anggota parlemen majelis tinggi Rusia seperti dikutip Sputnik, Senin (21/11).
“Bahkan sampai saat ini, fasilitas di Tartus dapat menampung kapal perang dan kapal sipil, serta beberapa jenis kapal selam. Setelah peningkatan infrastrukturnya, Tartus akan dapat menampung kapal papan atas,” terang Ketua Komite Dewan Pertahanan dan Keamanan Rusia Viktor Ozerov dalam wawancara dengan kantor berita RIA Novosti.
Menurut sang anggota parlemen, pangkalan yang sedang direnovasi di Tartus akan memungkinkan Moskow memperbesar satuan tugas angkatan lautnya di Laut Tengah untuk memperluas spektrum kehadiran dan misi di wilayah penting yang strategis.
“Pangkalan tersebut akan digunakan tidak hanya untuk memerangi terorisme, namun juga untuk mendukung berbagai misi keamanan, mulai dari menyapu ranjau hingga pertempuran melawan pembajakan di laut,” papar Ozerov.
Pada Oktober lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan rencana untuk membangun pangkalan laut permanen di bagian barat kota pelabuhan Tartus, Suriah, yang telah menjadi fasilitas perawatan dan pendukung bagi AL Rusia sejak 1977.
Perjanjian antara Rusia dan Suriah mengenai pangkalan laut permanen Rusia di Pelabuhan Tartus, Suriah, akan berlaku untuk kurun waktu minimal selama 49 tahun.
Saat ini, Tartus merupakan satu-satunya pangkalan pendukung Angkatan Laut Rusia di Laut Tengah. Saat ini fasilitas Tartus diawaki secara eksklusif oleh warga sipil.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda