Iran Tertarik Beli Berbagai Macam Senjata Buatan Rusia

Rusia telah mengirimkan sistem pertahanan udara S-300 kepada Iran lebih dari setengah jumlah yang disepakati pada September lalu.

Rusia telah mengirimkan sistem pertahanan udara S-300 kepada Iran lebih dari setengah jumlah yang disepakati pada September lalu.

AP
Namun, kontrak pembelian senjata terhalang peraturan Dewan Keamanan PBB.

Iran tertarik membeli berbagai macam senjata Rusia dan hal tersebut disambut dengan kesiapan Moskow untuk mengembangkan kerja sama militer serta teknis dengan Teheran, demikian disampaikan Wakil Kepala II Departemen Asia Kementerian Luar Negeri Rusia Zamir Kabulov, seperti dikutip Sputnik, Senin (14/11).

Pada Oktober lalu, Duta Besar Iran untuk Rusia Mehdi Sanaei mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Teheran tengah mencari cara untuk memperluas lingkup kerja sama pertahanan dengan Moskow, bahkan di wilayah yang membutuhkan kordinasi dengan Dewan Keamanan PBB.

"Benar bahwa Iran ingin membeli berbagai macam produk militer dari Rusia, termasuk tank dan jet tempur, tapi terhalang oleh sanksi PBB. Artinya, jika kami hendak menandatangani kontrak pengiriman barang tersebut, kami harus mengajukan izin kepada DK PBB dalam waktu 4 – 5 tahun sebelumnya," kata Kabulov kepada RIA Novosti.

Namun, ada beberapa barang di bidang militer dan kerja sama militer yang tidak termasuk dalan sanksi DK PBB. "Tidak ada masalah, tapi sayangnya di sini kami harus tetap bertindak sesuai mekanisme DK PBB,” terang Kabulov.

Salah satu perangkat militer yang telah dibeli Iran ialah sistem pertahanan udara S-300. Teheran dan Moskow menandatangani kontrak pasokan lima unit S-300 senilai 800 juta dolar AS pada 2007 lalu. Namun, realisasi kontrak senilai 900 dolar AS tersebut sempat terhambat karena Dewan Keamanan PBB memperpanjang sanksi embargo senjata kepada Iran pada 2010.

Negosiasi kontrak kembali digelar pada April 2015 setelah Iran sepakat untuk membatasi program fasilitas nuklirnya dan melaporkan segala aktivitas nuklirnya pada Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Rusia telah mengirimkan sistem pertahanan udara S-300 kepada Iran lebih dari setengah jumlah yang disepakati pada September lalu.

S-300 merupakan rudal sistem pertahanan udara buatan Rusia yang mampu menjelajah hingga 150 kilometer, dengan maksimum ketinggian jelah 30 kilometer. Setiap kendaraan peluncur S-300 memiliki empat tabung peluncur (dua rudal per target). Satu batalion S-300 terdiri dari enam kendaraan peluncur dengan total 24 rudal, ditambah dengan kendaraan komando dan operasional serta kendaraan pengangkut radar jarak jauh.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki